Kepulauan Derawan, Dari Penyu sampai Ubur-ubur Tak Menyengat
Senin, 29 Okt 2012 13:25 WIB

zackichoi
Jakarta - Kalimantan Timur juga punya surga bawah laut yang menakjubkan, yaitu Pulau Derawan dan pulau-pulau lain di Kepulauan Derawan, Berau. Di sana ada penangkaran penyu sampai ubur-ubur yang tak menyengat. Kalau sudah ke sana dijamin mau datang lagi.Di samping Pulau Derawan ada juga pulau-pulau yang tidak kalah indah. Berada tidak jauh dari Pulau Derawan, juga terdapat beberapa pulau yang sudah terkenal dikalangan wisatawan, seperti Pulau Maratua, Pulau Kakaban, Pulau Sangalaki, serta Pulau Gusung Pasir. Pulau Gusung Pasir yaitu pulau pasir pantai yang hanya muncul pada saat air laut surut.Kami memulai perjalanan menggunakan jalur darat dari Kota Banjarmasin pukul 16.00 Wita, menuju Balikpapan-Samarinda. Kami pun sampai di Samarinda pukul 09.00 Wita keesokan harinya.Perjalanan pun dilanjutkan menuju Kota Berau. Pertama kami menuju Pelabuhan Tanjung Batu menggunakan mobil sewa selama 1 hari 1 malam. Perjalanan ini sangat melelahkan, tapi terbayar dengan indahnya hutan dan pegunungan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.Setibanya di Pelabuhan Tanjung Batu pukul 20.00 Wita, kami langsung menyeberang menggunakan speedboat menuju Pulau Derawan sekitar 1 jam. Inilah tempat yang telah dinanti-nanti dalam benak saya setelah menempuh perjalanan darat yang sangat jauh.Tiba saat malam, angin segar Pulau Derawan sudah terasa, ketenangannya sangat berbeda dengan kesibukan perkotaan. Kami pun langsung menuju homestay yang sudah kami sewa dari rumah penduduk sekitar.Hari pertama di Pulau Derawan, setelah sarapan pagi kami mulai berkeliling menyusuri pulau-pulau yang berada di sekitar Pulau Derawan, yaitu Pulau Kakaban, Pulau Maratua, dan Pulau Sangalaki. Ada juga beberapa tempat yang disebut Pulau Gusung atau Pulau Pasir yang muncul pada saat air laut surut saja.Sedikit bercerita, di pulau-pulau tersebut ada kesan tersendiri yang sangat sayang untuk dilewatkan. Dimulai dari Pulau Maratua yang terlihat indah dengan air laut yang sangat jernih dan terumbu karangnya. Kami pun berfoto ria dan snorkeling. Di sini kami menemukan banyak penyu yang berenang. Serunya lagi, di dasar laut Pulau Maratua terlihat seperti 'pasar' para penyu yang berenang kesana kemari!Setelah sekitar 2 jam di Pulau Maratua, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kakaban. Pulau Kakaban memang agak berbeda dari pulau sekitarnya. Kakaban merupakan pulau atol yang terbentuk selama ribuan tahun yang memiliki danau air payau di dalam pulaunya.Tidak ada penduduk yang tinggal di sini. Hanya ada tumbuh-tumbuhan yang eksotis dan fauna seperti burung dan serangga kecil, dan tidak ketinggalan penghuni yang paling eksotis yang berada di dalam danaunya, yaitu ubur-ubur.Eits, tidak perlu takut untuk berenang di danau ini! Ya, karena ubur-ubur di Pulau kakaban ini aman alias tidak menyengat dan sangat bersahabat. Betapa menyenangkannya bisa berenang bersama kelompok ubur-ubur.Hari mejelang siang, kami pun berlanjut menuju Pulau Sangalaki. Di sini air lautnya sangat tenang dan jernih. Pulau Sangalaki merupakan pulau yang digunakan untuk tempat penyelamatan penyu. Di sini kami sempatkan untuk berkunjung melihat tempat penetasan telur penyu dan anak-anak penyu yang disebut tukik.Setelah dari Pulau Sangalaki, kami pun bergeser ke Gusung atau Pulau yang terbuat dari tumpukan pasir. Di Gusung ini, jangan harap mencari tempat teduh karena hanya terdiri dari tumpukan pasir dan hanya muncul pada saat air laut surut.Β Belum puas di hari pertama, kami melanjutkan perjalanan pada hari kedua. Pagi-pagi sekali kami menuju dermaga untuk melihat sunrise. Setelahnya melihat keindahan sunrise di Pulau Derawan, kami lanjutkan berkeliling pulau dengan berjalan kaki karena memang pulau ini tidak begitu luas.Di Pulau Derawan ada beberapa tempat bersejarah, yakni makam bernisan kepala kuda dan sumur tua. Setelah berkeliling Pulau Derawan, kami melanjutkan snorkeling di dekat dermaga, serta memancing penyu untuk mendekat dengan menggunakan daun pisang.Β Betapa senangnya bisa berenang bersama penyu. Terik matahari pun semakin panas, kami pun pulang menuju homestay untuk makan siang dan melanjutkan keliling pulau saat sore hari, untuk menunggu sunset di dermaga.Perjalanan seru di Pulau Derawan tidak berhenti dihari kedua. Hari ketiga kami memburu wisata kuliner khas Derawan, yaitu Tehe-tehe dan Kima-kima. Tehe-Tehe merupakan hewan laut yang berbentuk bulat seperti bulu babi dengan warna agak kemerahan yang dimasak dan diisi dengan nasi di dalamnya. Eits, sebelum dimasak pastinya duri-duri yang ada di tubuh hewan ini sudah dibersihkan terlebih dahulu.Sedangkan Kima-kima merupakan sejenis kerang besar yang bagian dagingnya dimasak untuk campuran masakan apa saja. Kebetulan penduduk sekitar menghidangkan kima-kima tumis pedas, tentu rasanya sangat enak. Tidak ketinggalan, kami sempatkan untuk bermain banana boat yang seru. Hingga malam hari, kami isi dengan acara nongkrong di warung sekitar rumah penduduk sambil berbincang-bincang.Pagi-pagi sekali dikeesokan harinya, kami harus pulang dengan menuju Pelabuhan Kota Tarakan. Perjalanan ini kami tempuh selama 3 jam dengan menggunakan speedboat. Pukul 10.00 Wita kami tiba di pelabuhan dan langsung menuju bandara untuk pulang ke Banjarmasin dengan transit terlebih dahulu di Bandara Sepinggan, Balikpapan.Β Liburan ini menjadi sangat berkesan. Membuat saya terkesima karena telah menikmati keindahan yang sangat menakjubkan di Pulau Derawan.
Komentar Terbanyak
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan