Petualangan ke Papua, Sebuah Hadiah yang Tak Disangka!
Selasa, 20 Nov 2012 17:50 WIB

Husni Mubarak Zainal
Jakarta - Apa jadinya saat semua rencana berubah menjadi lebih indah? Hal itu baru terjadi pada saya yang berniat liburan di rumah dan tiba-tiba mendapat hadiah yang tidak disangka, berpetualang ke Papua!Baru kemarin saya memutuskan untuk menghabiskan November dengan bersantai di Makassar, 9 bulan meninggalkan kota ini membuat saya ingin melambatkan waktu dan mencoba mengembalikan semua rasa awas akan rumah. Tempat yang telah saya tinggalkan beberapa bulan terakhir demi menunaikan tugas sebagai relawan kemanusiaan.Tapi kejutan senantiasa bersembunyi di sela dentang detik dan sungguh hari esok tak ada yang dapat menebak. Pada Senin 12 November 2012 lalu, semua rencana saya berubah seketika menjadi lebih indah! Itulah hari dimana saya diberi tahu bahwa saya terpilih untuk berangkat ke Papua.Bagaimana ceritanya sampai saya ikut program Dream Destination Papua? Kita harus kembali ke beberapa bulan yang lalu, saat saya masih bergelut dengan musim dingin di daratan Afrika. Sebuah pesan singkat dari seorang karib saya membangunkan saya di suatu malam. Perbedaan zona waktu membuat doa dan pesan yang berisi penyemangat untuk menghadapi hari baru senantiasa tiba lebih awal dari kabut pagi di musim dingin. Pesan kali ini berisi sebuah ajakan untuk mendaftarkan diri menjadi d'Travelers dalam program Dream Destination Papua yang diadakan detikTravel. Papua, sebuah tanah asing di timur jauh negeri saya, Indonesia...Tersenyum saya membaca dan menyimpan pesan tersebut kemudian melanjutkan tidur dan berniat mengecek tautan yang diberi. Keesokan harinya saya pun membuka situs detikTravel dan tidak butuh waktu lama bagi saya untuk memutuskan mendaftarkan diri. Mencoba mempertaruhkan keberuntungan dan mimpi. Dan, sepertinya Tuhan sedang senang memberi saya hadiah! Menemukan nama saya sebagai salah satu dari tiga orang yang beruntung menjadi d'Travelers layaknya mendapat kado Natal di awal Desember, sungguh sulit untuk dipercaya! Saya mencoba memastikan saya tidak sedang berhalusinasi di dunia maya, berkali-kali saya membuka ulang halaman detikTravel dan masih menemukan nama beserta foto saya di sana! Hingga saya menulis ini, saya masih sedang mempersiapkan perlengkapan dan kebutuhan untuk perjalanan dua belas hari menjelajah Bumi Cendrawasih. Papua yang asing dan alamya yang menyimpan misteri, juga menjadi salah satu daerah endemis penyakit parasit yang terkenal mematikan: Malaria. Karena itu, mengkonsumsi obat profilaksis Malaria adalah suatu keharusan sebelum berkunjung kesana. Cuaca yang sulit ditebak membuat saya harus membawa beberapa pakaian yang dapat menangkal dingin di kala hujan dan tetap nyaman dikenakan kala panas menerpa. Kami akan menjelajah ke jantung Papua, sejatinya kenyamanan teknologi akan kami tanggalkan sementara. Cahaya akan menjadi begitu berharga kala malam datang, oleh karena itu sebuah senter kepala telah saya persiapkan untuk memudahkan beraktivitas di kala gelap.Kamera Canon KissX4 yang senantiasa menjadi teman perjalanan sejak beberapa tahun terakhir telah saya rapikan beserta sebuah buku catatan mungil. Berharap dua belas hari ke depan, saya dapat merekam jejak melalui tulisan dan gambar untuk dibagikan nantiPerjalanan tentunya akan lebih menyenangkan apabila semua perlengkapan yang dibawa tersimpan dengan rapi sehingga mudah untuk digunakan sewaktu-waktu oleh karena itu saya senang menggunakan sebuah ransel berukuran 40L, tidak terlalu besar tetapi tetap mampu memuat semua keperluan saya dan memudahkan dalam bergerak. Tidak lupa saya memasukkan sebuah cover bag dan payung di sakunya, menjaga kemungkinan sewaktu-waktu hujan turun saat kami dalam perjalanan.Saya mengecek sekali lagi daftar list perlengkapan yang harus saya bawa, mencocokkan dengan apa yang telah saya isi kedalam ransel saya mencoba menyisakan sedikit ruang kosong, untuk buah tangan nantinya. Dan kini, satu-satunya yang perlu saya lakukan adalah mengosongkan diri, menata hati dan siap untuk mengisinya dengan pengalaman baru di Papua nanti, semoga saja.Hari esok, siapa yang bisa menebak!
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Viral Koper Penumpang Transnusa Ditulisi Kata Tidak Senonoh