Dream Destination Papua
Nyam! Sensasi Nikmat Kepiting Raksasa dari Papua
Senin, 26 Nov 2012 11:50 WIB

Husni Mubarak Zainal
Jakarta - Masyarakat setempat menyebutnya karaka. Kepiting besar yang dengan mudah ditemui di muara sungai di sekitar Kabupaten Mimika. Mengunjungi Timika, Papua seakan belum lengkap tanpa menikmati karaka."Karaka ini dibeli dari penduduk suku Kamoro yang tinggal di muara-muara sungai," ujar pemilik warung Surabaya Seafood, menjawab pertanyaan saya. Di depan saya, pemilik warung dengan gesit mengangkat kepiting-kepiting pilihan yang dibungkus daun pisang dan meletakkannya ke atas timbangan. Karaka berukuran gigantis! Seekor karaka bisa melebihi satu kilogram.Kepiting ini ditangkap dalam keadaan hidup dan dijaga tetap segar hingga nanti disajikan di meja makan. Saat ditangkap, karaka akan dibungkus daun pisang. βAgar tetap segar sampai beberapa hari mas,β si pemilik warung menambahkan.Memasak karaka dapat dengan berbagai macam cara, malam ini saya menikmati Karaka yang dimasak dengan bumbu-bumbu sederhana. Mencoba menikmati rasa asli dari kepiting ini. Tidak butuh waktu lama untuk pemilik warung menyajikan seporsi karaka dengan baluran rempah berwarna kehitaman.Saya spontan mengambil capit, bagian kegemaran saya dari sajian kepiting. Saya membelah cangkangnya dan menemukan daging kepiting segar yang mengepulkan asap panas. Saya menggigit daging capit yang telah diberi baluran rempah. Sensasi rasanya sungguh kaya! Daging karaka yang manis berpadu dengan gurihnya rempah-rempah dari alam Papua, saya mencoba menebak komposisi dari rempah yang digunakan. Lidah saya mengecap gurih kelapa goreng di sana. Rasa manis capit karaka rupanya belum seberapa dibanding rasa manis bagian daging badannya. Baluran rempah tidak dapat menutupi rasa manis dan segar dari daging putih yang tetap mengepulkan asap ini. Kini saya menyadari mengapa karaka menjadi primadona kota.Seporsi karaka yang menjadi santapan saya malam ini beratnya melebihi satu kilogram. Tapi seekor karaka rasanya belum cukup untuk memuaskan hasrat kuliner saya.βMas ini dibaluri kelapa goreng ya?β Mencoba memuaskan rasa penasaran, saya bertanya tentang rasa yang telah saya kecap di santap malam pertama saya di bumi Cendrawasih. βBukan Mas, itu campuran bawang, jahe, lada, ketumbar dan cabai yang dimasak sampai kering dan kehitamanβ dia menjelaskan.Wah, satu lagi kejutan santapan ini! Rasa yang menyerupai kelapa goreng rupanya hadir dari perpaduan rempah dan bumbu yang dimasak hingga kering, sangat menarik! Saya tidak sabar untuk mencoba sensasi-sensasi kuliner Papua lain yang tidak kalah menariknya di lain hari.Hmm, ulat sagu tampaknya menggiurkan!
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara