Tari Semut, Lambang Kerukunan Suku Kamoro

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dream Destination Papua

Tari Semut, Lambang Kerukunan Suku Kamoro

Keken_Hamzah - detikTravel
Rabu, 28 Nov 2012 17:55 WIB
loading...
Keken_Hamzah
Barisan warga Kamoro yang menarikan Tari Semut
Mama mencoretkan cat putih sebagai ucapan selamat datang bagi tamu
Seorang tuan tani sedang memimpin tarian Semut Suku Kamoro
Para penari anak-anak yang berperan sebagai biawak
Para Papa yang ikut menari Tari Semut hari itu
Tari Semut, Lambang Kerukunan Suku Kamoro
Tari Semut, Lambang Kerukunan Suku Kamoro
Tari Semut, Lambang Kerukunan Suku Kamoro
Tari Semut, Lambang Kerukunan Suku Kamoro
Tari Semut, Lambang Kerukunan Suku Kamoro
Jakarta - Matahari tepat di atas kepala saat barisan laki-laki dan perempuan berpakaian khas Papua memadati jalanan desa Kaugapu, Timika. Mereka bersama-sama menarikan Tari Semut sebagai lambang kerukunan antar warga Suku Kamoro.Sebelum memasuki area, tarian Suku Kamoro di Desa Kaugapu, seorang mama (panggilan umum untuk wanita berkeluarga) membubuhkan cat kapur berwarna putih di pipi saya. Itu adalah ucapan selamat datang dari suku Kamoro kepada setiap pengunjung yang datang.Pagi itu, puluhan warga telah memadati lapangan Desa Kaugapu. Sebagian di antaranya telah siap menampilkan tarian tradisional khas Suku Kamoro yakni Tari Semut. Tarian ini mencerminkan prinsip dan semangat masyarakat Suku Kamoro yang saling membantu dan bergotong-royong.Menurut Kal Muller, seorang peneliti budaya Kamoro, Tari Semut bercerita tentang kisah seekor biawak, seekor ular dan sekumpulan semut. Itu sebabnya, di dalam tarian ini ada yang berperan sebagai ular, biawak, dan pastinya, semut.Konon, ada seekor biawak yang suka mencuri hasil perkebunan warga. Karena kesal, warga kemudian menangkap biawak tersebut dan mengikatnya di hutan. Pada suatu malam, ada seekor ular pergi ke hutan untuk mencari makan. Ketika melihat biawak yang sedang diikat, ular pun mendekat untuk memakannya.Di saat yang sama, ada rombongan semut yang sedang berjalan-jalan. Karena melihat biawak berada dalam bahaya, mereka berkumpul menjadi satu untuk melawan ular. Berkat kerja keras dan keberanian semut, sang ular pun dapat dikalahkan dan biawak pun berterimakasih kepada para semut.Para warga yang mengikat biawak, ternyata diam-diam menyaksikan kejadian itu dari jauh. Mereka pun sadar bahwa mereka harus meneladani sikap para semut yang bekerja sama, saling tolong dan bahu-membahu.Sejak saat itu, Tari Semut selalu ditarikan untuk mengingatkan warga Kaugapu akan legenda tersebut. Di setiap penampilan, pemimpin tari yang disebut Tuan Ikan naik ke atas menara dan memanggil semua marga di Desa Kaugapu. Sambil menari, Tuan Ikan menasihati warga agar berlaku seperti semut yang selalu gotong royong, mau berkorban dan saling menolong. Lagi-lagi saya mendapat sebuah pelajaran berharga dari kesederhanaan Papua. Kira-kira, besok dapat ilmu apa lagi ya? Dream Destination Papua adalah program yang diselenggarakan oleh detikTravel, myTrans dan PT Freeport Indonesia. Selama 12 hari, 3 pemenang yaitu Keken, Anisa dan Husni akan menjelajah Papua dari Timika, Merauke, sampai Jayapura. Simak terus perjalanan mereka di situs perjalanan kesayangan Anda, detikTravel.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads