Seru! Perjalanan Penuh Kejutan di Negeri Laskar Pelangi
Rabu, 18 Jul 2012 13:48 WIB

Whitesirius
Jakarta - Tiap traveler pasti punya cerita masing-masing tentang perjalanan wisatanya. Seperti saat kaki ini menapak di negeri Laskar Pelangi, Belitung. Keindahan alamnya nampak berkolaborasi memberikan panorama terindahnya.Packing barang bawaan sudah selesai sejak malam hari. Tapi, mata masih enggan berpaling dari tiket yang akan menghantarkan diri ini menuju Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.Hari itu pun tiba, saya tiba di Belitung. Carrier merah bersandar di pojok dinding. Sepertinya dia sudah siap menyimpan seluruh bawaan saya selama perjalanan ini.Terik terlihat menggila dari jendela pesawat. Si burung besi terbang meninggalkan mendung Jakarta menuju daerah yang memiliki pesona pantai dengan batuan karst-nya dan keindahan alam lainnya. Pesawat berlogo singa merah itu pun mendarat mulus di bandara dan menjadi pembuka dalam petualangan baru.Semilir angin menyambut hangat lewat sela-sela pintu besi yang mulai terbuka. Langkahku terasa mengayun lebih ringan, lebih lugas, lebih cepat, menuju pintu keluar Bandara HAS Hananjoedin di Tanjungpandan.Seorang teman yang sudah tiba terlebih dahulu menyambut dengan bibir mengembang lebar. Dirinya membawaku menuju kendaraan yang siap menemani perjalanan kami. Kendaraan itu menggerung pelan dan membawa kami melaju dengan pasti menuju Dermaga Belitung.Semburat senja dengan kehangatan khas Melayu menyambut kedatangan kami di depan pintu dermaga. Buih ombak, mengelus lembut dan menyusup anggun diantara jemari kaki. Deburan airnya seolah ingin mendekat tapi tetap berjarak. Senandung lembut lautan harmoni menyambut dengan keselarasan simfoni samudera.Derit perahu kayu yang akan membawa kami menuju Pulau Kepayang mulai bersentuhan dengan laut. Perahu kayu ini pun berhasil membawa kami ke tempat tujuan.Senja menyambut kami saat tiba di Pulau Kepayang. Amboi! Ramahnya sekali alam ini menyambut kedatangan kami. Senja makin meredup, kali ini awan malam mulai menutup seluruh permukaan alam.Purnama menggantung gagah di singgasana malam, anggun tapi tak angkuh. Menikmati makan malam ala pantai Belitung sungguh menyenangkan, ikan bakar dan calamarinya terasa lezat. Tak terasa saat makan malam berakhir sudah, semua lauk pauk telah berpindah tempat menyisakan tumpukan piring yang siap di cuci.Berada di tempat seindah ini membuat mata enggan terpenjam terlalu dini, Aku pun memutuskan untuk beberapa waktu menegur pasir dan ombak. Sementara waktu, membiarkan pikiran ini tenggelam bersama riak ombak, sesekali melompat di antara magisnya batu-batu karst. Puas menghabiskan malam saatnya mengistirahatkan mata ini. Esok hari petualangan seru siap menyambut kami.Pagi hari kami pun sudah siap di Dermaga Belitung. Kali ini perjalanan akan berlanjut ke Danau Kaolin. Berharap melihat sesuatu yang baru saat tiba di Danau Kaolin. Benar saja, pemandangan putih menyelimuti seluruh pandangan mata. Putih dan biru muda berhasil menaklukan hati ini.Biru muda air di danau memberikan kontras yang sangat memesona. Sama seperti Kawah Putih di Ciwidey, tapi Danau Kaolin nampak lebih tertata dan tak ada bau belerang. Mata ini tak bosan memandang keindahan Kaolin. Menghabiskan hari dalam pesona Danau Kaolin.Waktu berjalan hingga tak terasa waktu sudah berlalu. Ternyata, hari ini terakhir kalinya aku menikmati keindahan alam Belitung. Kini, saatnya aku meninggalkan keindahan Belitung, Kaolin, dan pantai nan indah untuk kembali ke ibukota.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit