Diving Sepuas Hati di Kepulauan Derawan

Jakarta -  Alam Indonesia tak pernah kehabisan sumber untuk memikat wisatawan. Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur turut menawarkan beragam pesona alam dan keindahan bawah lautnya untuk memuaskan nafsu traveling Anda.Menjelajahi eksotika Kepulauan Derawan di Berau, Kaltim menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ya, itulah yang saya rasakan ketika berhasil menjejakan kaki di tempat yang indah ini.  Jam di tangan telah menunjukkan pukul 03.30 WIB. Disaat orang-orang masih tertidur, saya sudah harus bersiap-siap untuk menuju Bandara Soekarno Hatta. Ini karena jadwal penerbangan saya dari Jakarta menuju Tarakan dilakukan pukul 06.00 WIB. Penerbangan Jakarta-Tarakan memakan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan dengan satu kali transit di Balikpapan. Setelah transit, perjalanan dilanjutkan melalui jalur laut dari Pelabuhan Tanjung Pasir Tarakan dengan waktu tempuh kurang lebih 3,5 jam.Tanpa basa-basi, saya menaiki speed boat yang menuju ke Kepulauan Derawan. Setelah melakukan perjalanan udara dan laut yang cukup lama, akhirnya sampailah saya di Kepulauan Derawan."Subhanallah, indah sekali Pulau Derawan ini." Perkataan itu terucap dengan mulus ketika mata ini memandang hamparan pantai dan laut yang sangat memesona. Warna putih pasirnya serta air lautnya yang biru membuat mata saya tak berkedip.Namun, jauhnya perjalanan yang ditempuh, hari itu saya memutuskan untuk beristirahat. Keesokan harinya, barulah saya mengeksplor kepulauan ini dan melakukan diving.Kegiatan menyelam atau diving di Derawan menjadi agenda yang paling dinanti. Wajarlah kerena Kepulauan Derawan juga terkenal dengan alam bawah lautnya yang indah. Kali ini, saya akan diving di 3 pulau yang terkenal, yaitu PUlau Maratua, Pulau Kakaban, dan Pulau Sangalaki.Sekitar pukul 07.00 Wita dive guide sudah menunggu saya dan rombongan di dermaga. Tanpa membuang waktu lagi, kami langsung menuju spot diving yang pertama, yaitu Pulau Maratua.Pulau Maratua terkenal sebagai habitat ikan Barracuda. Dengan menempuh sekitar 1,5 jam perjalanan dari Pulau Derawan akhirnya sampailah saya di Pulau Maratua. Wow, Pulau Maratua sangat indah!Setelah mempersiapkan peralatan diving, kami pun siap menyelami keindahan bawah laut Maratua. Ratusan ikan Barracuda berenang dan mengitari terumbu-terumbu karang yang masih alami. Panorama cantik ini turut mengiringi perjalanan diving saya di Pulau Maratua.Setelah 45 menit melakukan penyelaman, tak terasa tabung oksigen sudah di angka merah. Dengan berat hati, kembalilah saya ke atas speed boat untuk beristirahat. Tidak perlu bersedih karena kami akan lanjut berlayar ke PUlau Kakaban.Sebenarnya bukan bawah laut yang menjadi andalan pulau ini, melainkan Danau Kakaban yang menjadi daya tariknya. Di danau 5 kilometer persegi ini hidup empat jenis Ubur-ubur yang tidak memiliki sengat.Tiba di Pulau Kakaban, kegiatan snorkeling di Danau Kakaban sudah menanti kami. Saya pun bersnorkeling ria dengan ditemani Ubur-ubur. Wow, jujur baru kali ini saya bisa berenang bersama ubur-ubur.Puas bermain bersama Ubur-ubur di Danau Kakaban, saya pun langsung menuju spot diving yang ketiga, yaitu di Pulau Sangalaki. Pulau Sangalaki terkenal dengan ikan Manta (sejenis Ikan Pari).Di Pulau Sangalaki kita dapat melihat secara langsung lucunya ikan Manta. Eksotika bawah Laut di Pulau Sangalaki memang begitu memesona. Kita bisa menyelam dan berenang bersama Ikan Manta selama kurang lebih 1 jam penyelaman.Hari pertama di Derawan sangatlah memuaskan. Cukup sudah menyelesaikan kesenangan pada hari ini karena besok saya mempunyai jadwal diving di sekitar Pulau Derawan.Setelah kemarin menyelami pulau-pulau cantik di sekitar Derawan, Hari ini saatnya menghabiskan waktu di Pulau Derawan. Lokasi yang dinamakan Dive Resort BMI menjadi target diving selanjutnya.Di kedalaman 20 meter Dive Resort BMI saya melihat penyu-penyu yang sedang asyik beristirahat. Keindahan bawah laut Pulau Derawan tidak kalah indahnya dengan Pulau Maratua,Kakaban, dan Sangalaki. Pastinya, Pulau Derawan sangat terkenal dengan Penyu Hijaunya.Hari terakhir di Derawan bersama para penyu hijau menjadi penutup yang sangat menyenangkan. Ingin rasanya tinggal dan berlama-lama di pulau ini. Tapi, apa boleh buat pekerjaan sudah kembali menanti di Jakarta. Saya pun harus kembali menikmati rutinitas hiruk pikuk Ibu Kota.