Melaka, Kota Tua nan Eksotis di Selat Malaka

Jakarta - Bangunan-bangunan tua bergaya Eropa memenuhi setiap sudut Kota Melaka, Malaysia. Saat malam tiba, kota tua ini semakin terlihat eksotis. Berkunjung ke Melacca River Cruise atau Jonker Street adalah pilihan tepat.Sejak dahulu, Melaka terkenal sebagai pusat perdagangan di Malaysia. Percampuran aneka budaya dari seluruh dunia, kini menyisakan bangunan tua nan cantik yang memenuhi sudut kota kecil ini.Semakin mudah dan terjangkaunya transportasi menuju Malaysia, tampaknya menjadikan Melaka sebagai salah satu alternatif destinasi tujuan Anda. Menghabiskan malam dengan suasana yang berbeda dan jauh dari modernisasi jadi nilai lebih kota ini.Tahun 2008, Malaka diakui UNESCO sebagai World Heritage City. Predikat tersebut cukup layak disandang oleh kota tua ini. Kemampuan mereka menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan tua dan bersejarah ini patut diacungi jempol. Bahkan kawasan ini kini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang mampu menarik pelancong dari mancanegara.Ketika menjejakkan kaki di Malaka Central, Anda mungkin masih merasakan atmosfer kota besar yang penuh dengan kendaraan dan keramaian. Dengan menggunakan angkutan umum, perjalanan menyusuri kota tua ini pun dimulai. Atmosfer kota tua nan cantik ini seakan bersembunyi di balik gedung-gedung modern di sekitarnya.Melangkahkan kaki menuju kawasan kota tua di pusat Kota Melaka semakin terasa ketika mata ini mulai melihat bangunan-bangunan yang unik. Bangunan-bangunan bergaya khas Eropa berwarna merah menjadi ciri khas kota ini.Gereja Melaka, Menara Jam, dan Air Mancur Victoria, menjadi titik keramaian warga dan wisatawan merasakan kejayaan masa lampau Malaka. Berjalanlah di sekitar kawasan kota tua, Anda pasti akan menemukan banyak sekali museum di setiap celah kotanya.Bagi Anda yang kuat mendaki dan suka bertualang, cobalah untuk mendaki bukit St Paul Hall. Di atas bukit tersebut pelancong bisa melihat bekas reruntuhan gereja dan juga makam Belanda. Turun dari St Hall, A. Famosa menjadi panorama selanjutnya. Puas mengitari kota tua Melaka, Anda bisa menaiki Menara Taming Sari. Ketinggian dari bangunan ini akan membawa Anda melihat kota Malaka dari atas.  Menara yang berputar ini tampaknya memiliki magnet, bisa dilihat wisatawan yang datang ke sini terntyata sangat banyak.Selain itu, cobalah Anda naik ke menara ini saat matahari akan tenggelam. Sunset indah di Selat Malaka, menjadi latar belakang cantik di kota ini. Selanjutnya, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Museum Angkatan Laut Malaysia dan Museum Maritim dengan bentuk bangunan seperti Kapal.Ketika matahari mulai tenggelam merupakan waktu tepat untuk menaiki Melacca River Cruise. Anda akan diajak menyusuri awal mula sejarah Kota Melaka di atas sungai sepanjang 9 KM. Bias cahaya mentari dengan guratan emasnya, semakin cantik berpadu dengan lampu-lampu bangunan dan kafe di sepanjang Sungai Malaka.Serasa menaiki gondola di Venesia. Apalagi, sungai dan daerah sekitarnya adalah tempat yang cukup bersih. Tidak sedikit orang yang berjalan-jalan di tepian sungai ataupun duduk-duduk di kafe untuk sekadar bercengkrama ataupun menikmati alam pikirannya masing-masing.Turun dari kapal, saatnya menyusuri Jalan yang menjadi pusat keramaian bagi wisatawan di seluruh dunia. Ya, Jonker Street! Jonker street ini semacam pasar malam yang hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu malam.Ketika musim liburan tiba, tempat ini akan dipenuhi oleh wisatawan. Bagi Anda penggemar barang-barang antik dan seni, bisa mencarinya di sini. Namun, sekarang ini, barang-barang di Jonker Street pun semakin beragam. Tidak hanya kerajinan atau benda antik saja di sini juga banyak penjual makanan. Kalau sudah sampai di sini, jangan lupa untuk mencicipi masakan ala peranakan atau mencoba cendol durian Malaka yang tersohor.Menikmati Melaka mungkin tidak perlu terlalu lama, tapi suasana dan atmosfer tempat ini akan bertahan lama di dalam benak Anda.  (travel/travel)