Menelusuri Jejak Kolonial di Museum Kabupaten Daerah Subang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menelusuri Jejak Kolonial di Museum Kabupaten Daerah Subang

Budiana Yusuf - detikTravel
Rabu, 04 Apr 2012 16:20 WIB
loading...
Budiana Yusuf
Gedung Museum Daerah Subang
Lukisan Subang Tempo Dulu
Alqur'an dari Kulit Binatang
Patung Nandi, Peninggalan Masa Hindu - Budha
Patung PW Hofland, Pemilik Kota Subang Pada Zamannya
Menelusuri Jejak Kolonial di Museum Kabupaten Daerah Subang
Menelusuri Jejak Kolonial di Museum Kabupaten Daerah Subang
Menelusuri Jejak Kolonial di Museum Kabupaten Daerah Subang
Menelusuri Jejak Kolonial di Museum Kabupaten Daerah Subang
Menelusuri Jejak Kolonial di Museum Kabupaten Daerah Subang
Jakarta - Museum Daerah Subang, Jabar, bisa menjadi pilihan menarik untuk akhir pekan panjang bersama keluarga. Anda bisa menelusuri jejak kolonial Belanda di Subang. Selain itu, Anda juga bisa melihat fosil, artefak, dan benda lainnya yang memiliki nilai sejarah.Patung perunggu Petter Willem Hofland berdiri gagah pada salah satu sudut MuseumΒ  Daerah Subang.Β Petter Willem Hofland merupakan seorang penjajah Belanda yang tinggal di Subang sekitar 1833. Dia juga dikenal sebagaiΒ pemilik perusahan perkebunan yang bernama P & T Lands yang berlokasi di daerah Subang. Luas perkebunannya yang ia miliki hampir sama dengan luas wilayah Kabupaten Subang saat ini.Β Patung yang dibuat pada 1878 ini pun menjadi koleksi utama Museum Saba.Berdirinya patung Petter Willem Hofland diΒ Β MuseumΒ Daerah SubangΒ Β menjadi bukti adanya penjajahan Belanda yang terjadi di Kota Subang. pada zamannya Hofland melakukan penjajahan secara halus bahkan tak ada satu pun rakyat Subang yang mengetahuinya. Namun, dengan sengaja Hofland melakukan perluasan tanah di Subang dan menggunakannya untuk usaha pribadi membuat perkebunan kopi. Hingga akhirnya ia pun dikenal sebagai saudagar kopi.Dalam museum tersebut Hofland tidak berdiri sendiri, di sampingnya juga dibuatkan patung istri dan anaknya. Akan tetapi, pembuatan patung ini dibuat pada tahun 1875 yang artinya sebelum patung "pemilik" Subang itu berdiri.Β Pada masa pemerintahannya dan dalam rangka mengeksklusifkan dirinya, Hofland kemudian mendirikan gedung yang diberi nama Societe. Awalnya, gedung ini digunakan sebagai tempat bersosialisasi para demang yang memerintah Kota Subang. Namun, seteah dilakukan renovasi, gedung yang kini dikenal sebagai Gedung Wisma Karya digunakan sebagai tempat berkumpulnya para pejabat P & T Lands, tempat pertunjukan, tempat bilyard, bowling, dan golf. Ternyata, MuseumΒ  Daerah SubangΒ Β menempati salah satu ruangan di gedung Wisma Karya ini.Selain memiliki patung Petter Willem Hofland, museum Saba juga menyimbpan benda-benda besejarah, fosil-fosil, dan artefak yang tersusun rapih di dalam etalase. Beberapa koleksi lain yang menarik di antaranya terdapat fosil kepala kijang purba, kerang purba, dan kayu purba.Β Penyusunan fosil-fosil dan artefak itu pun disesuaikan dengan zamannya masing–masing. Selain itu, lukisan dan foto-foto yang memiliki nilai sejarah juga menghiasi setiap lahan kosong dinding museum ini.Di dalam beberapa etalase menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan masa penjajahan di Kabupaten Subang. Pada sebuah etalase, terpampang senjata-senjata yang di gunakan oleh para penjajah Belanda saat itu. Kemudian, di samping etalase senjata terdapat berbagai peralatan elektronik dan peralatan rumah tangga kuno. Masih dalam satu ruangan,Β terdapat sebuah etalase yang memajang perlengkapan seorang demang atau pejabat pemerintah.Sementara itu, Anda juga dapat mengamatiΒ kehidupan manusia pada zaman pra sejarah. Pengamatan ini bisa Anda lakukan melalui peninggalan peralatan yang biasa di gunakan pada zaman logam. Seperti adanya berbagai jenis kapak, seperti kapak sepatu, kapak corong. dan candrasa. Selain itu, di Museum Saba ini juga terdapat replika bejana perunggu terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia. Bejana ini biasanya digunakan untuk upacara penyembahan kepada nenek moyang.Tidak hanya sekadar fosil-fosil dan benda dari zaman pra sejarah, di museum ini juga terdapat bukti-bukti penyebaran agama Hindu–Budha dan Islam. Patung nandi (lembu), patung Dewa Siwa (Maitreya), dan peralatan-peralatan dari logam atau kuningan yang biasanya digunakan pada masa Hindu–Budha juga tepajang di ruang pamer ini. Selain itu, koleksi Alquran dari kulit binatang dan keris-keris yang digunakan oleh para penyebar Islam turut menghuni Museum Sabang.Bila Anda termasuk penggemar sejarah, MuseumΒ  Daerah SubangΒ Β ini bisa menjadi tempat liburan yang menarik. Tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal tapi Anda bersama keluarga atau teman-teman bisa mendapatkan pengetahuan sejarah khususnya tentang Subang.Β 
Hide Ads