Melongok Pasar Ikan Terbesar di China
Senin, 05 Mar 2012 15:39 WIB

Fitraya Ramadhanny
Jakarta - Kota Guangzhou, China tak hanya terkenal di mata para traveller karena makanan lezat atau makanan halalnya. Kota di China selatan ini juga punya pasar ikan terbesar di Negeri Tirai Bambu itu. Pasar ikan itu adalah Aquatic Product Market Huangsha. Ini merupakan pusat penjualan seafood terbesar di China, yang mengirim berbagai produknya ke seluruh pelosok negeri. Pasar ikan Huangsha sangat menarik, selain karena rapi, juga memiliki beragam makanan laut dari berbagai negara.Saat tiba di Huangsha, kami melihat ratusan kios yang menjual bermacam-macam seafood. Ikan, kerang, kepiting, udang dan lain-lainnya dari berbagai negara ada di tempat ini."Kami sering makan malam di sini, 1-2 minggu sekali, karena jenis ikan, kepiting, udang, kerang dll dari mancanegara ada di sini. Bahkan, mereka juga menjual lobster Indonesia," seloroh Shui Wen, salah satu pengunjung yang sedang makan malam di sana.Ada dua gedung yang menyediakan puluhan restoran yang berada di lantai 2 sampai 6. Satu restoran dapat menampung lebih dari 300 pengunjung.Lucunya, restoran di sini tidak menyediakan bahan mentah ikan, kerang, kepiting dan lain-lainnya. Mereka hanya menyediakan minuman, sejenis sayuran, ayam dan tentunya juru masak andalan di masing-masing restoran. Menurut mereka, makanan seafood yang tersedia pasti selalu baru.Cara memesan makanan di sini bisa dengan dua cara. Pertama, kita dapat memesan langsung ke restoran dan merogoh kocek minimal 500 Yuan (sekitar Rp 720 ribu) untuk meminta pelayan restoran membelikan seafood. Namun, mungkin kita masih meragukan benar atau tidaknya harga tersebut karena tak ada kuitansi sebagai bukti.Cara kedua, kita bisa membeli seafood langsung dari kios-kios di luar yang bersih. Harganya pasti bisa kita tawar. Walaupun Anda tidak menggunakan bahasa China, kita cukup menawar dengan kalkulator ditambah 'bahasa Tarzan' dengan para pedagang.Huangsha dibuka sejak siang hari, namun jam paling ramai adalah pukul 19.00-20.00 waktu setempat. Shift berikutnya adalah pukul 20.00-21.00 dan pukul 21.00 ke atas. Tidak sedikit pengunjung membawa wine atau minuman sejenis dari luar. Sehingga, makan seafood sambil mabuk mungkin hanya terjadi Huangsha!Tawar menawar seafood bisa saja dengan bahasa Tarzan dan kalkulator, tapi yang repot adalah ketika kita kembali ke restoran untuk memesan makan. Kalau tidak bisa berbahasa China, pelayan pun tidak tahu apa yang kita inginkan.Seorang pengunjung dari Timur Tengah bernama Umar, hanya bisa berbahasa Inggris dan sedikit bahasa Indonesia karena memiliki bisnis di Jakarta. Dia dan 5 temannya sudah membeli ikan, kerang dan tentunya kepiting namun pelayan bingung dengan permintaan memasak dari mereka dengan bahasa Inggris. Akhirnya kami pun membantu menerjemahkan keinginan Umar dan teman-temannya.Latief Harnoko - Transcorp
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar