Serunya Memacu Adrenalin di Sungai Nimanga

Jakarta - Kalau biasanya Anda berarung jeram di Sungai Citarik, tidak ada salahnya mencoba ke tempat yang lebih jauh. Sungai Nimanga di Sulut bisa menjadi pilihan. Arus yang deras dan pemandangan di sekitar sungai yang indah, pasti memberikan kesan tersendiri.Sungai Nimanga adalah salah satu sungai favorit di Sulawesi Utara. Terletak di Desa Timbukar, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, sungai ini akan memberikan sensasi berarung jeram yang berbeda. Untuk mencapai Sungai Nimanga, pengunjung bisa menggunakan kendaraan umum atau pribadi dari Manado-Timbukar, dengan waktu tempuh 3 jam.Nama Sungai Nimanga mungkin masih terdengar asing di kalangan pengarung  jeram amatir, tetapi tidak dengan para profesional. Sungai Nimanga sudah terkenal di kalangan pengarung jeram baik dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan, tim arung jeram dari Sulawesi Utara kerap berlatih di sungai ini.Yang menjadi nilai lebih Sungai Nimanga adalah banyaknya tingkatan jeram. Sungai ini memiliki 5 tingkatan jeram. Jumlah jeramnya yang bisa menjadi 6 saat musim hujan tiba, menjadi daya tarik tersendiri. Dijamin adrenalin Anda akan terpacu  di sungai ini.Jeram yang paling menantang dan menguji adrenalin  adalah Jeram Good Bye. Tinggi jeram ini mencapai 4 meter. Wow! Untuk bisa melewatinya, kekompakan tim dalam mengendalikan perahu sangat diperlukan.Meskipun memiliki tingkatan jeram yang cukup banyak, Sungai Nimanga tetap aman untuk diarungi para amatir, karena masih banyak lokasi dengan arus datar. Salah satu hal yang tidak bisa dihindari saat berarung jeram adalah perahu yang terbalik. Jika hal ini terjadi, Anda tidak perlu kuatir karena pemandu akan membantu. Selain itu, upaya penyelamatan juga akan mudah dilakukan karena Sungai Nimangan memiliki lokasi berarus tenang yang cukup banyak.Lama waktu untuk mengarungi Sungai Nimanga sekitar 5-6 jam untuk pengarungan 35 km. Jika lelah di tengah kegiatan, Anda bisa beristirahat di tepi sungai sambil menikmati keindahan alam. Berbagai jenis burung akan menyambut dengan kicauannya. Tidak hanya itu, jika beruntung Anda bisa bertemu dengan Macaca nigar (monyet khas Sulawesi) dan Tarsius.Di akhir perjalanan, Anda dapat melihat keindahan taman nasional, tak lupa atraksi ikan duyung dugong di tengah lebatnya mangrove. Jika lapar, tak jauh dari titik api ada restoran yang menyediakan hidangan ikan mas bakar, sayur kangkung dan sambal khas Sulut, yaitu dabudabu.