Warna-warni 6 Festival Malam, Dari Brazil Sampai Jepang
Selasa, 27 Mar 2012 13:30 WIB

Jakarta - Festival identik dengan perayaan. Beberapa festival di dunia dirayakan besar-besaran, dengan parade dan kembang api yang pecah di atas awan. Jadilah saksi meriahnya 6 festival malam hari yang tersebar di seluruh dunia!Festival adalah salah satu magnet terbesar bagi wisatawan. Betapa tidak, dalam festival Anda bisa menyaksikan tradisi, budaya, kuliner, bahasa, dan adat istiadat yang bersatu dalam sebuah parade seru! Apalagi kalau festival itu diadakan pada malam hari. Warna-warni cahaya lampu, lilin, obor, dan sumber cahaya lain akan menjadi objek yang cantik bila diabadikan dalam kamera. Jangan lupa. keindahan kembang api yang pecah di langit malam nan kelam.Beberapa festival malam hari yang berlangsung di seluruh dunia sangat sayang untuk dilewatkan. Berikut 6 festival tengah malam nan spektakuler yang dirangkum detikTravel dari situs nationalgeographic, Selasa (27/3/2012):1. Chichibu Yomatsuri (Chichibu, Jepang)Chichibu Yomatsuri adalah festival malam hari paling terkenal di Jepang. Berlangsung pada 2-3 Desember tiap tahunnya, Chichibu Yomatsuri sekaligus menjadi festival musim dingin di negara tersebut. Festival ini diawali dengan parade enam karangan bunga raksasa, masing-masing melambangkan dewa pelindung bagi Kota Chichibu. Tiap karangan bunga didekorasi dengan permadani, ukiran bunga, dan lentera yang menghasilkan cahaya temaram. Tiap karangan bunga ini ditarik oleh penduduk setempat hingga tiba di balai kota. Acara berakhir dengan pesta kembang api yang sangat meriah. Seusai acara, Anda bisa ikut merayakan festival ini dengan membeli sake manis yang dijual sepanjang jalan. Sake jadi pengantar yang tepat untuk mulai berbincang dengan warga lokal nan ramah.2. Lantern Festival (China)Lantern Festival adalah versi asli dari Festival Cap Go Meh di Indonesia. Tepat di hari ke-15 setelah Hari Raya Imlek, Lantern Festival berlangsung di seluruh kota dan pedesaan China. Lentera tradisional berwarna merah dipasang di tiap sudut jalan, di rumah-rumah, hingga gedung-gedung tinggi dan disangkutkan pada pepohonan.Beberapa kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Hong Kong bahkan punya lentera raksasa dengan bentuk aneka shio. Mulai dari naga, kelinci, monyet, ular, hingga tikus dan macan. Puncaknya, akan ada pelepasan lentera kertas baik ke udara maupun ke sungai-sungai. Konon, lentera ini menjadi pengantar bagi arwah nenek moyang untuk damai hidup di khayangan.3. Tet (Vietnam)Jika mayoritas festival malam hari adalah meriah, lain halnya dengan festival Tet di Vietnam. Pada hakikatnya Tet merupakan perayaan tahun baru bagi warga negara tersebut. Sama seperti tahun baru di negara lain, Tet berlangsung tiap 31 Desember. Tapi, mereka merayakan hari ini dengan cara yang berbeda.Sama seperti Lantern Festival, Tet dilakukan di tiap perkotaan dan pedesaan di Vietnam. Sepanjang hari, warga Vietnam membersihkan rumah dan menghiasnya dengan dekorasi warna-warni. Setelah bersih-bersih, mereka menghabiskan waktu di rumah dan menunggu datangnya tengah malam. Selama itu, mereka mendoakan para leluhur. Tengah malam adalah waktu "lahirnya kembali" diri mereka, sehingga tiap tahun mereka merasa kembali suci.Tapi, bukan berarti tak ada selebrasi sama sekali. Taman-taman kota juga dipenuhi letusan kembang api warna-warni. Ini menandai prosesi berdoa telah selesai dan warga Vietnam lahir kembali.4. Jani Festival (Kuldiga, Latvia)Para penduduk di Kota Kuldiga, Latvia, punya cara sendiri untuk mengusir arwah dan roh jahat. Jani Festival berlangsung di tengah-tengah musim panas. Pada masa lampau, mereka mengawalinya dengan berlari di jalanan kota tanpa busana sedikit pun alias bugil! Tapi tenang saja, sekarang mereka melakukan ritual itu dengan pakaian lengkap.Para penduduknya lalu mengenakan mahkota dari bunga atau daun ek, mengumpulkan rempah-rempah dan obat-obat tradisional ala Latvia untuk dibuat api unggun. Mereka lalu mengelilingi api unggun, menari dan menyanyi hingga tengah malam tiba. Mungkin, ini adalah satu-satunya festival malam hari yang berlangsung secara sangat sederhana. Namun tentu saja, sudah dilakukan ratusan tahun lamanya.5. New Year's Eve (Rio de Janeiro, Brazil)Tak ada satu pun kota besar yang luput dari kemeriahan malam tahun baru. Rio de Janeiro di Brazil adalah salah satunya, yang menjadi destinasi favorit wisatawan dalam menyambut pergantian tahun. Betapa tidak, lebih dari dua juta orang memenuhi Pantai Copacabana untuk bersama-sama menari Samba dan melihat pertunjukan kembang api spektakuler.Sesaat menuju pukul 12 malam, masyarakat lokal yang mengenakan pakaian serba putih melepas sesajen ke laut. Sesajen itu berisi parfum, bunga, dan beras yang ditujukkan kepada Dewi Laut yaitu Lemanja. Sementara prosesi ini berlangsung, jutaan lilin yang ada di tangan para pengunjungnya dinyalakan. Mereka pun meniup lilin secara serempak ketika tengah malam tiba.Pesta kembang api itu sendiri bisa jadi salah satu yang paling spektakuler di dunia. Tak heran Rio de Janeiro jadi destinasi favorit para wisatawan dalam menyambut malam tahun baru.6. San Juan Night (Alicante, Spanyol)Festival ini berlangsung saat perayaan Hari San Juan, yang biasa jatuh tiap tanggal 23 Juni tiap tahunnya. Festival ini dilakukan di tiap kota dan desa seantero Spanyol, yang terbesar adalah di Kota Alicante. Sepanjang hari, Alicante diramaikan oleh parade musik dan kembang api.Sore hingga malam harinya, mereka membuat api unggun besar di beberapa sudut kota. Api unggun ini harus tetap menyala hingga tengah malam tiba. Masyarakat lalu berkumpul, bernyanyi dan menari sambil mengelilingi api unggun. Menurut tradisi, menginjakkan kaki di di api unggun pada San Juan Night akan menghapuskan segala masalah duniawi. Berani?
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour