Ngenang, Pulau Kenangan yang Tak Terlupakan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ngenang, Pulau Kenangan yang Tak Terlupakan

Agoenx Tjahyo Nugroho - detikTravel
Jumat, 03 Feb 2012 09:49 WIB
Jakarta - Pulau Ngenang, pulau kecil yang terletak pada koordinat 1°0'41"N 104°10'5"E ini akan selalu memikat para wisatawan yang sudah pernah singgah di sana untuk kembali lagi ke pulau yang satu ini. Begitulah asal muasal nama Pulau Ngenang menurut versi masyarakat sekitar.Menikmati liburan selama 2 minggu di Kota Batam, Provinsi Kep. Riau, mebuat diri ini mendapatkan banyak kenangan yang tak terlupakan. Saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pulau Ngenang. Lokasinya tak jauh dari Kota Batam. Dengan persiapan seadanya saya pun siap bertualan ke Kota Batam.Untuk menuju Pulau Ngenang, saya menggunakan perahu pompong yang memiliki kapasitas maksimal 10 orang. Walaupun, saya hanya berlima tetap harus membayar perahu dengan biaya maksimal. Untuk menyeberang ke Pulau Ngenang, mereka memberikan harga Rp100.000,00 (PP).Kini perahu siap mengarungi laut mengantarkan kami menyeberang ke Pulau Ngenang. Aawalnya, rasa takut sempat meliputi karena saat itu bertepatan dengan musim penghujan. Setelah 20 menit terombang-ambing di perahu pompong akhirnya kami sampai di Pulau Ngenang.Sesampainya di Pulau Ngenang, pemandangan yang indah dan kebersihan pulau ini langsung mencuri perhatian. Jalan setapak yang sudah disemen dengan menanami sisi-sisi jalannya dengan pohon bunga. Sedang di kanan dan kirinya pohon kelapa menjulang seakan berlomba mencapai langit.Penduduk Pulau Ngenang sangat ramah dan welcome sekali. Penduduk yang berada di pulau ini berasal dari suku yang beraneka ragam, seperti suku Melayu atau suku laut, Bugis, Jawa, dan China. Semuanya membaur menjadi satu kehidupan yang sederhana di pulai yang indah ini.Penduduk Pulau Ngenang mayoritas memiliki mata pencarian sebagai nelayan dan bercocok tanam. Maklum saja, walau mereka hidup di pulau tanah di sini cukup subur. Mungkin karena kadar garam yang ada di tanah Pulau Ngenang masih belum tercemar. Dan, makanan menjadi hal yang paling saya senangi.Saya pun menyinggahi salah satu penduduk yang ada di pulau tersebut. Bapak, begitu saya memanggilnya, mengajak saya mengelilingi pulau ini. Setelah itu, Bapak mengajak untuk mengambil bubu atau jebakan ikan yang sudah dipasang semalam. Dengan menaiki perahu selama 10 menit, si Bapak langsung menyelam untuk mengambil bubu. Setelah mengambil bubu kami mencari rangak sejenis siput yang cangkangnya berujung panjang.Setelah semua tugas ini selesai kami pun kembali ke tempat singgah dan siap meracik hasil tangkapan menjadi makanan yang pastinya, mantap. Beberapa ikan kerapu dan rangak cukup membuat perut ini merasa kenyang.Setelah mengalami banyak hal selama di Pulau Ngenang, saya pun bisa mengerti kenapa pulau ini bernama Pulau Ngenang. Dari pasir putihnya, pantai yang indah, kehidupan masyarakat yang sederhana, dan seafood khas hasil tangkapan sendiri mampu meberikan kenangan yang tak terlupakan.   (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads