Kota Koeln yang Cantik di Akhir Musim Dingin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kota Koeln yang Cantik di Akhir Musim Dingin

Rajius Idzalika - detikTravel
Senin, 13 Feb 2012 16:40 WIB
Jakarta - Β Koeln, kota keempat terbesar di Jerman ini juga dikenal sebagai pelabuhan daratan terpenting dan kota yang memiliki sejarah, budaya, serta ekonomi dari Rheinland. Niat bermain ke Koln akhirnya terwujud sewaktu menjalani program Short Course di Enschede.Koln merupakan kota yang sangat menarik. Kedatanganku bersama seorang teman yang bernama Mbak Omi disambut oleh kemegahan Katedral Koeln ketika keluar dari Hauptbaunhof atau stasiun. Katedral Koeln merupakan bangunan terindah yang ada di kota ini, gereja gotik yang berdiri kokoh di sebelah stasiun kereta central.Banyak turis yang ingin dan tergoda untuk masuk ke dalamnya.Tapi, begitu para turis ingin masuk ke dalam, tiba-tiba seorang pendeta memberitahukan kepada kami bahwa pintu depan hanya untuk jemaat sedangkan para turis bisa masuk lewat pintu belakang.Di belakang gereja ini juga terdapat toko-toko kecil yang menjual souvenir khas Koeln. Salah satu barang yang mereka jual adalah cologne asli. Ya, cologne yang memiliki bau yang sangat harum itu dibuat pertama kali di kota ini. Oleh sebab itu, nama lain Koeln adalah Cologne.Kami berangkat ramai-ramai dari Enschede kemudian saling memisahkan diri setelah keluar dari gereja. Untuk yang suka fotografi, Koeln adalah tempat yang sangat asyik dengan berbagai macam objek foto. Di sekitar gereja saja, misalnya banyak ditemukan orang-orang memajang diri dengan gaun-gaun aneh sampai ada yang mirip patung kuno.Selepas dari gereja, saya dan Mbak Omi memutar ke arah museum. Terlihat dua museum yang berdampingan, yaitu Museum Ludwig dan Museum Romano-Germanic yang berisi peninggalan zaman dahulu. Kami mendengar ada teman yang menuju Museum Cokelat. Tapi karena tidak yakin ke arah mana, kami akhirnya meneruskan perjalanan melewati deretan pertokoan. Kami sempat memasuki toko jam tangan yang memajang pengumuman diskon 50%.Saat itu bulan Maret, cuaca sudah mulai hangat walaupun untuk ukuran orang tropis masih dingin banget. Banyak orang duduk-duduk di tepi Sungai Rhine yang tertata indah dan rapi untuk sekadar bersantai. Ada juga orang-orang yang menghadiri ceramah keagamaan di lapangan rumput pinggir sungai. Kami menelepon beberapa teman. Sebagian dari mereka ternyata sudah menyeberangi sungai dan naik ke Koeln Triangle yang tinggi dan kelihatannya keren dari seberang sini.Kami pun menyusul mereka sambil menikmati menyeberangi jembatan yang penuh gembok cinta. Sementara itu di sebelah sisi belakang gembok ada kereta yang hilir mudik berjalan. Setelah tiba di depan gedung, kami memutuskan tidak ikut naik malahan duduk santai di bawah dan menikmati pemandangan ke seberang sungai yang baru saja kami lewati.Tak ada tempat lagi yang bisa dituju dengan jalan kaki di sini, jadi kami kembali ke seberang dan memutuskan melihat-lihat pasar yang berada di pusat kota. Saya membeli beberapa tas belanja untuk dijadikan oleh-oleh. Mumpung murah, harganya setengah lebih rendah dari di Belanda.Setelah puas berjalan-jalan dan bisa berkomentar "Oh, Koeln itu kayak gini ya," kami beristirahat di kafe dan memesan minuman hangat sembari menunggu waktu untuk pulang. Setelah teman-teman yang lainnya berkumpul, ternyata masih ada beberapa menit waktu luang. Jadi kami menghabiskan waktu dengan mengeksplor isi toko-toko yang ada di dalam stasiun.Berlibur ke Koeln memang tidak akan merugikan. Banyak hal yang dapat kita temukan di sana. Mulai dari bangunannya yang keren, pemandangan sekitarnya yang indah, sampai berburu barang-barang bermerek dengan diskon-diskon yang ditawarkan.Β  (travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads