Liburan Menyenangkan di Pantai Ciputih, Ujung Kulon

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Liburan Menyenangkan di Pantai Ciputih, Ujung Kulon

Flicka Stevie - detikTravel
Rabu, 15 Feb 2012 16:38 WIB
loading...
Flicka Stevie
Pose cantik di ranting cantik
Pulau Mangir
Pulau Mangir dari kejauhan
Bermain air sepuasnya
Ciputih Beach Resort
Liburan Menyenangkan di Pantai Ciputih, Ujung Kulon
Liburan Menyenangkan di Pantai Ciputih, Ujung Kulon
Liburan Menyenangkan di Pantai Ciputih, Ujung Kulon
Liburan Menyenangkan di Pantai Ciputih, Ujung Kulon
Liburan Menyenangkan di Pantai Ciputih, Ujung Kulon
Jakarta - Pantai Ciputih di Ujung Kulon, Jawa Barat memiliki pesona yang menawan. Keindahan pantainya akan membuat Anda melupakan segala persoalan sehari-hari. Tidak hanya itu, pantainya akan membuat Anda betah di tempat ini.Ini adalah perjalanan kedua ke luar kota bersama teman sepermainan saya, yang sebelumnya pernah mengadakan traveling ke Pantai Pangandaran. Kali ini backpacking kami menuju ke Pantai Ciputih Ujung Kulon. Karena waktunya mepet, kita berencana berangkat dari Sabtu subuh.Perjalanan dimulai dari rumah salah satu teman kami yang berada di daerah Karawaci, Tangerang. Lalu, kami menuju Terminal Kalideres dengan menggunakan taksi. Pukul 04.00 WIB pagi, taksi kami meluncur. Tidak lebih dari setengah jam, kami sampai juga di Terminal Kalideres. Bus Murni sudah nangkring di depan pintu keluar terminal dan masih kosong. Jadi, kami bisa mendapatkan tempat duduk yang nyaman. Setelah lama mengetem, bus pun akhirnya jalan menuju Ujung Kulon pada pukul 05.00 WIB pagi, yang melaju dengan sangat lambat sambil mengisi penuh armada busnya. Tarif bus ini adalah Rp 25.000 per orang.Akhirnya, pukul 10.00 WIB pagi kami sampai di Terminal Labuan. Dari situ, kami menyambung lagi naik Elf dengan tarif Rp 25.000 per orang menuju Ujung Kulon. Elf adalah satu-satunya armada yang melewati pantai yang dituju. Sama seperti bus Murni, Elf ini pun harus menunggu penuh dulu baru bisa berangkat.Perjalanan pun berlanjut, Elf non-AC ini sempat berhenti lama di Pasar Panimbangan. Di sini Supir Elf-nya berbelanja (entah itu untuk dirinya ataupun pesanan orang lain), karena memang cuma di pasar ini-lah masyarakat sekitar dapat membeli perlengkapan rumah tangga ataupun makanan. Setelah sekitar 1 jam berhenti, kami melanjutkan perjalanan dengan full penumpang alias empet-empetan, nggak ada lagi istilah 4-6 kaya di angkot. Bahkan, di satu tempat Elf sempet mengangkut anak-anak sekolah untuk duduk di atas atap.Perjalanan menuju Ujung Kulon ini rintangannya sangat. Jalanannya yang naik turunan, terasa seperti naik Halilintar-nya Dufan. Selain itu, debu yang tebal dan aroma badan dari para penumpang, membuat kami tidak nyaman. Akhirnya menjelang tengah hari, sekitar pukul 12.00 WIB kami tiba di Ciputih Beach Resort. Kami pun disambut dengan meriah, resort ini lumayan besar. Ternyata, hanya kami yang menginap saat itu. Resort ini sepi pengunjung saat hari kerja, hanya saat akhir pekan dan tanggal-tanggal merah saja resort ini terisi penuh.Tibalah di lobi resort, sang resepsionis pun kaget ternyata kami ini berenam dan kami memesan kamar yang view pantai. Ternyata, kamar yang telah kami pesan jauh hari sebelumnya, adalah kamar untuk empat orang dan tidak mendapat view pantai. Akhirnya, setelah ngotot-ngototan yang cukup panjang dengan marketing hotel dan Hikari Tours, kami tetap mendapat kamar view pantai. Harga setiap kamarnya berkisar Rp 400.000 per malam dan kami berenam berada di satu kamar (plus 2 extra bed). Tidak sia-sia perjalanan dari Tangerang, perjalanan yang penuh rintangan dibalas dengan pantai yang keren banget, pasirnya putih, dan ombaknya tenang. Setelah beres-beres dan makan pop mi, kami langsung terjun ke pantai. Kami menghabiskan waktu dengan berenang, main air, dan jalan-jalan menyusuri pantai tersebut. Tidak lupa, kami juga foto-foto, pantai ini juga serasa hanya milik kami, sebab hanya kami berenam yang ada di situ.Pantainya itu keren banget, jernih, hijau, pasirnya juga putih banget, dan ombaknya pun tenang. Sebenarnya di sini juga ada ada kolam renangnya, tapi kelihatannya kotor. Jadi, kami mengurungkan niat untuk nyemplung. Tapi, sayangnya resort ini nggak menyediakan peralatan renang ataupun snorkeling. Hari sudah menjelang malam dan perut sudah lapar. Untungnya, resort ini juga menyediakan makan malam yang lumayan enak dan murah, sekitar Rp 30.000 untuk menyantap ayam bakar dan nasi. Malam ini kami lewati hanya dengan duduk-duduk manis di depan resort sambil menghitung banyaknya bintang.Keesokan paginya, kami siap-siap naik kapal dengan harga sewa Rp 300.000, untuk menyeberang ke Pulau Mangir, pulau kecil tanpa penghuni. Kira-kira 15 menit, sampailah kami di Pulau Mangir. Pemandangan di sini juga tidak kalah cantik dan keren. Di sini memang ada spot untuk snorkeling, tapi lagi-lagi harus sedih karena kami nggak membawa alat snorkling. Kami hanya berenang, menyelam, bermain air, dan foto-foto. Katanya, Nadine Chandrawinata sering ke sini untuk snorkeling lho. Tidak berasa, sudah pukul 10.00 WIB malam dan saatnya kembali ke resort.Kami check out pukul 12.00 WIB siang, rute untuk perjalanan pulang berbeda dengan berangkat. Dari resort, kami suda menyewa ojek dengan tarif Rp 10.000 per motor untuk ke sumur. Rintangannya pun sama, penuh debu dan jalanannya rusak, sempat juga kami memotong jalan lewat pinggir pantai. Sehingga, kami bisa melihat lagi Pulau Mangir dari kejauhan.Akhirnya, sekitar 20 menit kami sampai di Sumur untuk menunggu bus Damri yang akan mengantar kita ke Terminal Serang. Kenapa kami tidak kembali naik Elf? Karena Elf hanya berangkat pukul 05.00-06.00 WIB pagi. Lanjut naik bus damri dengan ongkos Rp 25.000, saat itu pukul 13.00 WIB siang, jalanannya pun naik-turun dan hampir sama rintangannya saat berangkat. Kami akhirnya tiba kembali di Terminal Serang pukul 17.00 WIB dan lanjut naik bus ke Tangerang.
Hide Ads