Menantangnya Tracking di Gunung Gede

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menantangnya Tracking di Gunung Gede

gusti_rahmat - detikTravel
Jumat, 17 Feb 2012 07:00 WIB
loading...
gusti_rahmat
img_20120217142340_4f3e007c71527.jpg
img_20120217142408_4f3e009881ba1.jpg
img_20120217144436_4f3e056470a10.jpg
img_20120217144659_4f3e05f3ebf70.jpg
img_20120217144725_4f3e060de834a.jpg
Menantangnya Tracking di Gunung Gede
Menantangnya Tracking di Gunung Gede
Menantangnya Tracking di Gunung Gede
Menantangnya Tracking di Gunung Gede
Menantangnya Tracking di Gunung Gede
Jakarta - Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya saat melakukan tracking gunung Gede pada Desember 2011 lalu.Malam itu saya berangkat berdua ditemani seorang sahabat baik menuju Cibodas, karena jalur pendakian yangΒ cukup aman adalah melalui rute tersebut. Dari Kampung Rambutan kami menaiki bus arah Cianjur dengan harga Rp. 15.000 danΒ disambung naik angkot kecilΒ sehargaΒ Rp. 3.000. Karena hari sudah malam menjelang subuh kami pun memutuskanΒ untuk beristirahat di homestay rumah warga sekitar.Pada pagiΒ harinya sekitar pukul 6 kami mulai melakukan pendakian.Β Setelah membayarΒ biaya masuk dan meminta izin kepada petugasΒ loket masuk kami mulai mendaki, dengan target 6 jam sampai di puncak kami terus menapaki jalan demi jalan berbatu.Β Setelah melewati Telaga Biru dan Jembatan Rawa Gayonggong kami tiba diΒ pos Pangancangan dan menemukan 2 arah berbeda, yang satu menuju Curug Cibereum dan satunya lagi menuju puncak Gede.Β Dengan mengikuti jalan berbatu yang semakin terjal kami terus naik dan bertemu dengan air panas, hati-hati saat melewati jalan ini karenaΒ batunyaΒ sedikit licin dan hanya berpeganganΒ dengan seutas taliΒ yang tebal namun mulai terkikis korosi.Β Setelah beristirahat sejenak diΒ pos air panas ini kami melanjutkan pendakian danΒ tiba di pos Kandang Batu, tak jauh dari air panas.Β DariΒ Kandang Batu kami terus berjalan hingga tiba di Kandang Badak. Fiuhhh, cukup menguras tenaga tracking kali ini, jalanan yang terjal dan terkadang harus merunduk untuk melewati jalan yang tertutup pohon tumbang. Di Kandang Badak kami memutuskan untuk minum dan menghela nafas sejenak karena perjalanan setelah ini semakin terjal dan tidak ada sumber air. Setelah segar kembali, kami melanjutkan perjalanan menuju puncak, 5 menit berjalan kami menemui persimpangan dimana sebelah kiri menuju puncak Gede dan sebelah kanan menuju puncak Pangrango. Perjalanan dari Kandang Badak menuju puncak sekitar 2 jam, waktu yang sebenarnya sebentar namun benar-benar cukup berat bagi kami berdua, bukan karena tidak terbiasa mendaki gunung namun karena kondisi medan yang cukup terjal hingga kemiringan hampir 80 derajat saat melewati Tanjakan Setan dan kami harus benar-benar membagi nafas agar tidak kelelahan saat turun nanti.Sesaat mendaki puncak, sudah tidak dijumpai rerimbunan pohon seperti saat di bawah tadi. Kondisinya seperti di kebanyakanΒ puncak gunung aktif lainnya. Berjalan di pinggir kawah dan terik matahari yang menghangatkan perjalanan gerimis kami membuat kami terpesona dan takjub akan keindahan lukisan sang Pencipta. Saat di puncak, kami langsung merebahkan kaki sambil makan lalu tidur sejenak selama satu jam untuk memulihkan stamina kami. Tidur dengan bersandar di balik batu besar untuk menghindari tiupan angin besar dan kabut yang menusuk sungguh sensasi tersendiri bagi kami, hehehe.Puas berfoto-foto kami bersiap untuk turun gunung pada pertengahan hari. Kami harus bisa lebih cepat danΒ akhirnya 5 jam lah kami putuskan untuk segera kembali ke homestay untuk menghidari turun gunung pada malam hari karena lebih berbahaya mengingat kami tidak membawa tenda. Pos demi pos kami lalui dan tepat pukul 6 lebih 30 menit sore kami tiba di homestay.Bahagia dan lelah kami rasakan, sebuah perjalanan yang membuat tenaga terkuras lebih banyak di banding mendaki gunung dengan menginap. Tracking gunung memang lebih menantang.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads