Musim Dingin di Teheran

Jakarta - Teheran, ibukota Iran, mempunyai banyak tempat wisata yang menarik. Budaya Iran yang kuat membuat kita berdecak kagum akan negeri ini.Saya berkunjung ke Iran pada bulan Desember saat suhu -5 derajat celcius. Cuaca yang sangat dingin. Saat saya tiba di bandara udara international Imam Khomeini, saya wajib menggunakan scarf atau penutup rambut bagi wanita. Hal ini wajib dilakukan oleh wisatawan mana pun yang berkunjung ke Iran. Walaupun wajib menggunakan penutup rambut, ternyata penduduk Iran sangat ramah.Lebih dari 99,5 persen penduduk Iran memeluk agama Islam. Sisanya beragama kristen dan kepercayaan yang lain. Saya berkunjung ke bekas tempat tinggal Raja Iran, Saad Abbad Castel. Istana tersebut kini telah dijadikan museum sejarah. Di sana juga terdapat kereta biru yang pernah digunakan oleh raja dan ratu Iran.Malam harinya saya pergi ke pusat belanja, yang ternyata ada pasar malamnya juga di Teheran. Harga-harga di pasar ini sangat murah. Selain itu saya juga mencoba kuliner di Iran, salah satunya pizza. Pizza di Iran berbeda dengan pizza di tempat lain, karena produk Amerika di negara ini tidak boleh masuk. Jadi saya mencicipi pizza Iran dengan racikan bumbu tradisional. Rasanya pun tidak kalah mantap dengan pizza yang selama ini sering saya makan.Esoknya saya berwisata ke gunung yang ditutupi oleh salju yang tebal, serta mengunjungi masjid-masjid yang terkenal dengan keindahannya. (travel/travel)