Kesejukan Pantai Tungku di Balik Panasnya Bandar Seri Begawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kesejukan Pantai Tungku di Balik Panasnya Bandar Seri Begawan

Tafrid Huda - detikTravel
Rabu, 04 Jan 2012 14:59 WIB
Jakarta - Tidak banyak yang tahu bahwa Brunei Darussalam banyak menyimpan pesona alam yang benar-benar memesona. Tak heran, memang sebagian besar negara ini masih berupa hutan. Jika bicara tentang pariwisata, sebenarnya tak banyak yang bisa dilakukan di Bandar Seri Begawan.Pariwisata yang bisa dan wajib dikunjungi adalah Masjid Sir Oemar Ali Saefuddien dan Masjid Jame' Asr Hassanal Bolkiah. Keduanya merupakan masjid yang berkubah emas, pemberian Sultan Brunei kepada rakyatnya. Dan, kini menjadi lanscape dari Brunei Darussalam. Selain itu ada Jerudong Park, Museum Diraja, Kampong Ayer, dan Istana Nurul Iman. Istana Nurul Iman hanya di buka untuk umum pada saat tanggal 2, 3, dan 4 Syawal.Selain objek wisata di atas, Brunei juga banyak mempunyai wisata pantai yang juga tak kelah kerennya. Ada Pantai Muara, Pantai Serasa, Pantai Jerudong, Pantai Seri Kenanga, Pantai Tungku, dan lain-lain. Dari semua itu yang paling baik adalah Pantai Muara, fasilitasnya sangat lengkap, ada tempat untuk barbeque, kamar mandi, bahkan ada skate park di sana dan semuanya gratis. Tapi, sayangnya pada hari-hari libur Pantai Muara akan sangat crowded karena memang akses ke sana menggunakan transportasi umum seperti bus yang mudah didapat.Karena menghindari kepadatan Pantai Muara tersebut maka kami mengambil alternatif lain, yaitu Pantai Tungku. Kali ini saya akan menceritakan tentang Pantai Tungku, pantai yang dekat dengan Bandar Seri Begawan selain Pantai Jerudong. Hanya sekitar 15 menit dari Bandar Seri Begawan ke arah Jerudong, melewati higway ke arah Tutong, dan berdekatan dengan Empire Hotel.Pantai ini benar-benar masih perawan menurut saya. Tapi, bisa sangat ramai pada hari libur. Akses ke sini juga cukup sulit, tidak adanya transportasi publik yang menyediakan perjalanan ke Pantai Tungku membuat pantai ini sangat jarang dikunjungi oleh wisatawan karena memang tidak banyak pendatang atau pekerja asing di negeri ini yang mempunyai mobil atau kereta menurut bahasa Melayu.Walaupun, memang harga mobil terhitung sangat murah di sini. Satu-satunya cara untuk mencapai pantai Tungku adalah dengan mobil Pribadi. Saya dan teman-teman yang juga dari Indonesia ke pantai ini saat tahun baru kemarin. Bukan yang pertama sebenarnya, seperti objek wisata lain di Brunei, Pantai Tungku juga gratis, tidak ada biaya restribusi ataupun parkir. Kita bisa seenaknya memilih tempat untuk sekadar melihat laut ataupun memarkir kendaraan.Orang Brunei juga sadar lingkungan maka pantai inipun terlihat bersih walau tidak ada petugas sampah di sini.  Ada orang India yang bermain kriket. Orang-orang lokal yang bermain bola, berjualan makanan, atau hanya duduk-duduk dipinggir pantai. Ombaknya juga tidak terlalu besar karena Brunei tidak berhadapan langsung dengan Samudera, dan sudah dibuatkan pemecah ombak seperti pulau yang berada di depan pantai. Jadi, jika ingin mandi aman-aman saja dari ombak tapi tetap harus berhati-hati karena baru-baru ini, anak dari teman saya tersengat ubur-ubur ketika berenang di sini.Oiya, kita juga bisa menyewa ATV di sini, ketika hari libur akan banyak orang Brunei yang menyewakan ATV. Kawasannya cukup luas dan tidak menjadi satu dengan pantai yang berpasir membuat kita puas berkeliling pantai dengan ATV. Harga sewa ATV di sana $5 untuk 15 menit atau sekitar Rp45.000,00. Sudah cukup untuk membuat pantat kita tersa panas.Pantai ini juga cukup nyaman untuk menenangkan pikiran, memancing, dan bermain bola. Pantai ini seperti terpisah menjadi 2 bagian, bagian pertama menurut saya lebih mirip sebagai daratan yang menjorok ke laut, seperti tanjung dengan batu-batu besar yang memecah ombak di sekelilingnya, cukup nyaman untuk sekadar duduk-duduk. Di sekitar pantai tempat ini juga teduh karena memang masih banyak ditumbuhi pohon-pohon.Bagian yang kedua terletak di sisi timur, yaitu kawasan pantai yang berpasir. Yang biasa digunakan untuk mandi di laut, bermain bola, basah-basahan, dan lain-lain. Tidak ada perahu nelayan yang berlayar dari sini karena memang kebanyakan para nelayan di Brunei terletak di Pantai Jerudong.Kunjungan ke Pantai Tungku memiliki kenangan tersendiri untuk saya sebelum meninggalkan negara yang sangat kaya ini, Brunei Darussalam. (travel/travel)

Hide Ads