Imlek yang Lengkap di Kelenteng Tertua di Jakarta
Selasa, 17 Jan 2012 17:44 WIB

Putri Rizqi Hernasari
Jakarta - Zi De Yuan, biasa disebut juga Vihara Dharma Bakti, merupakan kelenteng tertua di Jakarta. Dibangun lebih dari tiga abad lalu, kelenteng ini sampai sekarang masih menjadi tempat peribadatan utama etnis Tionghoa dari berbagai daerah."Hari Imlek belum lengkap kalau belum datang ke Kelenteng Zi De Yuan ini," kata Yu Ie, salah satu pengurus klenteng yang ditemui detikTravel pada Selasa (17/1/2012).Untuk Imlek tahun ini, puncak perayaan akan berlangsung tepat pukul 24.00 WIB, Minggu (22/1/2012) mendatang. Beberapa ritual pun dilakukan sebagai persembahan awal tahun. Tak heran, warga Tionghoa dari berbagai daerah ikut meramaikan Tahun Baru China kali ini.Kelenteng yang terletak di bilangan Glodok, Jakarta Barat, ini mulai dipadati masyarakat menjelang tengah malam nanti. Tepat pukul 24.00 WIB, akan ada pemukulan beduk dilanjutkan dengan pemukulan lonceng."Prosesi ini akan dilakukan oleh pengurus kelenteng. Para umat bisa melihat langsung dengan ikut masuk ke dalam bangunan," kata Yu Ie.Tak hanya warga Jabodetabek, masyarakat Tionghoa dari Bandar Lampung pun seringkali singgah di sini untuk merayakan Tahun Baru. Biasanya mereka memulai ritual sembahyang dengan terlebih dahulu menyalakan dupa, lalu meletakkan sesajen berupa buah-buahan dan kue mangkok tepat di depan patung Dewi Kwan Im. Tak heran, Dewi Kwan Im adalah 'tuan rumah' dari Vihara Dharma Bakti.Setelah itu, para warga Tionghoa akan membakar kertas doa, menuang minyak ke dalam gelas untuk dibakar sumbunya, dan menunggu Ketua Pengurus Yayasan di kelenteng tersebut untuk mengocok Ciam Si. Ciam Si merupakan prediksi secara umum untuk tahun mendatang. Pada tahun ini, Ciam Si akan diisi dengan berbagai prediksi seputar keuangan dan bisnis. Setelah mendapat Ciam Si, masing-masing orang akan meminum air suci agar mendapat berkah dari Dewi Kwan Im.Selesai melakukan ritual di kelenteng ini, warga Tionghoa bisa mengunjungi dua kelenteng lain yang masih satu komplek dengan Zi De Yuan. Letaknya persis di sebelah kanan dan kiri kelenteng utama, serta 'dihuni' oleh dewa yang berbeda pula. Salah satunya bernama Hui Tek Tun Ong, dengan tuan rumah Dewa Elang. Di kelenteng ini terdapat Lilin Sumur Tujuh, tempat masyarakat Tionghoa berdoa untuk kesehatan, pekerjaan, juga kelancaran hidup sepanjang tahun.Kelenteng ketiga di komplek ini bernama Wihara Dharma Sakti, dengan 'tuan rumah' Dewa Karma. "Di sinilah para umat berdoa agar diberikan karma yang baik di kehidupan selanjutnya, karena kami menganut kepercayaan reinkarnasi," tutur A Yau sebagai pengurus Vihara Dharma Sakti.
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana