Dari Pasir Putih Sampai Nikmatnya Rujak Natsepa
Selasa, 29 Nov 2011 09:00 WIB

Irna Nanhia
Jakarta - Benar kata orang-orang bahwa "liburan itu tak harus jauh-jauh dan mahal" yang penting kebersamaan seperti saya dan sahabat-sahabat saya yang liburan kali ini memilih trip di daerah asal kami sendiri, yaitu Ambon, Maluku.Hari itu kami berempat sebenarnya janjian untuk berangkat pukul 10.00 WIT tapi maklum sebagai cewek yang ingin bepergian banyak yang harus disiapkan dan juga kadang ngaret hehehehe dan akhirnya kami bisa berangkat sekitar pukul 11.30 WIT, kami dijemput dengan memakai salah satu mobil teman.Tempat pertama yang kami kunjungi hari itu adalah Pantai Waenuru yang berjarak 21 km dari arah pusat Kota Ambon. Pantai ini secara administratif masuk daerah Maluku Tengah, tetapi tempatnya masih satu pulau dengan Kota Ambon. Bagi orang-orang Ambon tempat ini sudah diketahui akan tetapi masih kalah pamor dari para tetangganya seperti Pantai Liang dan Pantai Natsepa.Kami tiba sekitar pukul 01.00 WIT siang, setelah mencari tempat yang paling strategis kami tidak langsung turun untuk bermain dengan pasir pantainya yang lembut dan putih serta airnya yang berwarna hijau ke biru-biruan. Tapi, kami menyempatkan diri untuk membersihkan bibir pantai dari sampah-sampah alam maupun sampah bawaan manusia seperti daun-daun kering serta botol-botol minuman mineral yang dibawa oleh pengunjung karena bagi kami kelestarian dan kelangsungan tempat ini adalah titipan buat kita sebagai generasi penerus.Ada cerita lucu hari itu, yaitu ketika kami sedang foto-foto tiba-tiba ada seorang ibu-ibu dari salah satu pengunjung yang merupakan ibu guru dari study tour siswa-siswa murid tingkat dasar dan meminta foto bareng dengan kami. Entah mungkin kami dikira artis (PD tingkat dewa) atau pengunjung dari luar kota. Lumayan numpang pamer senyum bersama anak-anak SD.Setelah puas mandi dengan air asin, tidak segera membersihkan diri kami langsung menuju ke tempat kedua hari itu, yaitu sungai yang berair panas di daerah Tulehu yang berjarak sekitar 5 km dari Pantai Waenuru. Mata air sungai ini mengandung belereng yang lumayan untuk kulit sekaligus membersihkan diri dari asinnya air laut. Kami memilih sungai ini lebih karena privasi serta untuk meghemat biaya masuk yang kalau memakai air di kolam air panas akan dikenakan biaya Rp5.000 per kepala.Setelah membersihkan diri, kami melanjutkan perjalanan untuk menikmati kuliner yang sudah terkenal dari kota ini, yaitu rujak Natsepa yang lokasinya berada di pinggir Pantai Natsepa. Pantai ini sudah cukup dikenal oleh wisatawan domestik maupun wisatawan asing karena di sini biasa diadakan event-event internasional seperti yang terakhir ini, yaitu sail Banda.Rujak yang terdiri dari irisan berbagai macam buah-buahan ini disiram dengan saos kacang, gula merah, dan cabai yang diulek. Dan, rasanya "behhhh" asam, manis, gurih, dan pedas pas banget untuk dinikmatin waktu sore hari, sambil memandangi cuaca yang cerah di pinggir pantai. Tidak hanya itu, kenikmatan kali ini juga didukung dengan suasana terbenamnya matahari. Kalau Anda haus ada juga yang menjual es kelapa muda. Sungguh penutup yang sangat indah untuk mengakhiri liburan kami hari ini.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia