Daya Tarik Keaslian Alam Taman Nasional Ujung Kulon

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Daya Tarik Keaslian Alam Taman Nasional Ujung Kulon

Hudan zulkarnaen - detikTravel
Jumat, 09 Des 2011 10:00 WIB
loading...
Hudan zulkarnaen
Pantai Selatan
Daya Tarik Keaslian Alam Taman Nasional Ujung Kulon
Jakarta - Rusa (Cervus timorensis) yang berada di Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. TNUK merupakan taman nasional tertua di Indonesia. Kawasan taman nasional ini terletak di wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Indonesia. Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Alam Dunia, UNESCO telah memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.Masyarakat yang bermukim di sekitar taman nasional yaitu suku Banten yang terkenal dengan kesenian debusnya. Masyarakat tersebut pengikut agama Islam, tetapi mereka masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan nenek moyang mereka. Di dalam taman nasional, ada tempat-tempat yang dikeramatkan bagi kepentingan kepercayaan spiritual. Tempat yang paling terkenal sebagai tujuan ziarah adalah Gua Sanghiang Sirah yang terletak di Ujung Barat semenanjung Ujung Kulon.Beberapa lokasi/objek yang menarik untuk dikunjungi:Tamanjaya dan Cibiuk, pintu masuk utama dengan fasilitas, pusat informasi, wisma tamu, dermaga, dan sumber air panas.Ada juga Pantai Kalejetan, Cibandawoh, Karang Ranjang yang memiliki fenomena gelombang laut selatan dan pantai berpasir tebal. Selain itu juga ada pantai Pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru jernih yang sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, snorkeling. Kita juga bisa pengamatan tumbuhan dan satwa di Pulau Peucang, termasuk salah satu tempat ideal bagi pengamatan satwa satwa rusa di habitat alamnya. Untuk wisata lainnya, Anda juga bisa mengunjungi Karang Copong, Citerjun, Cidaon, Ciujungkulon, Cibunar, Tanjung Layar, dan Ciramea.Bagi Anda yang suka hiking, bisa mencoba untuk menjelajahi hutan, menyusuri sungai, padang pengembalaan satwa, air terjun, dan tempat peneluran penyu. Atau mengamati satwa, seperti banteng, babi hutan, rusa, badak Jawa, dan berbagai macam jenis burung di Pulau Handeuleum, Cigenter, dan Cihandeuleum. Selain mengamati Anda juga bisa menyusuri sungai yang berada di ekosistem hutan mangrove Pulau Panaitan dan Gunung Raksa.Musim kunjungan terbaik:Untuk mengunjungi tempat wisata ini bisa memilih dari bulan April sampai September.Cara pencapaian lokasi:Untuk mencapai tempat-tempat ini, Anda bisa menggunakan kendaraa pribadai ataupun umum. Bila tertark menggunakan kendaraan umum, ada beberapa rute yang hasrus Anda lewati. Perjalanan bisa dimulai melalui Jakarta–Serang (1 1/2 jam via jalan Tol), Serang–Pandeglang–Labuan (1 1/2 jam). Bidsa juga melewati Jakarta–Cilegon (2 jam via jalan Tol), Cilegon–Labuan (1 jam) atau Bogor–Rangkasbitung–Pandeglang–Labuan (4 jam). Satu lagi rute yang bisa dilewati adalah Labuan–Sumur (2 jam), Sumur–Pulau Peucang (1 jam dengan kapal motor nelayan) atau Labuan–Pulau Peucang (4 jam dengan kapal motor nelayan).Terbayangkan jauhnya perjalanan yang akan dilalui? Tapi tenang saja, perjalanan ini akan semakin seru dengan pemandangan yang diperlihatkan selama perjalanan.
Hide Ads