Pendakian 'Belantara Hijau' Menuju Puncak Raja Basa
Jumat, 16 Des 2011 10:49 WIB

Jakarta - Bertepatan dengan waktu liburan, kami ingin berbagi pengalaman mendaki Gunung Raja Basa yang dilakukan pada akhir bulan April lalu. Seperti biasa, kami yang tergabung dalam Kelompok Pecinta Alam SMK Negeri 1 Bandar Lampung atau lebih dikenal "Belantara Hijau" mengadakan pendakian yang dilakukan sebagai pengenalan pengobat rasa rindu.Kebetulan kami sudah lama sekali tidak melakukan pendakian bersama, terutama dengan adik-adik kami yang baru bergabung. Kegiatan pendakian ini pun sangat baik dilakukan, terlebih sebagai pengenalan alam bagi generasi muda yang mulai melupakan akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam lingkungan hidup. Sebagai salah satu gunung yang berada di Provinsi Lampung, Gunung Raja Basa wajib untuk didaki bagi para pecinta alam. Jalur yang dilalui untuk ke puncak cukup banyak menguras tenaga karena cukup terjal dan curam. Dibutuhkan konsntrasi tingkat tinggi plus fisik yang prima untuk mencapai puncak Raja Basa.Untuk mencapai puncak Raja Basa, perjalanan dimulai saat kita sampai di Way Belerang, salah satu kawasan wisata pemandian air panas, dari Way Belerang kita memulai perjalanan ke tempat peristirahatan pertama atau sering disebut shelter. Melepas lelah sesaat di shelter, kita lanjutkan perjalanan menuju puncak. Setelah melewati kebun warga, kemudian hutan dengan ketinggian sedang dan memasuki kawasan hutan lumut.Pada kawasan hutan lumut adrenalin kita akan dipacu karena Jalan setapak menuju puncak kanan-kirinya diiringi jurang. Jika tidak hati-hati keselamatan kita tidak akan terjamin. Setelah melewati beberapa puncak yang merupakan bagian dari puncak-puncak Gunung Raja Basa, kita akan menemukan salah satu puncak tertinggi di Gunung Raja Basa yang ditandai oleh tulisan yang tertempel di salah satu pohon yang tumbuh di puncak Raja Basa. Sampai lah kita di puncak tertinggi Raja Basa. Bagi teman-teman yang belum pernah mendaki Gunung Raja Basa, silahkan mencoba!Info jalur :Total waktu pendakian sekitar 6-8 jam perjalanan. Ada sekitar 6 pos hingga ke Puncak. Di puncak ada jalur turun menuju kawah yang sudah menjadi danau. Cukup banyak tempat buat ngecamp selama jalur pendakian. Bekal air sebaiknya dipersiapkan sebelum naik. Masih banyak sumber air sebelum pos 1, setelah itu, tidak ditemukan sumber air. Jalurnya sendiri cukup aman dan jelas mengikuti satu punggungan gunung (bila ingin turun ke danau, waktu tempuh dari puncak sekitar 0.5 – 1 jam perjalanan, red). Info lainnya :Danau tersebut menjadi tujuan utama bagi penduduk lokal maupun orang yang khusus datang untuk berziarah. disana ada yang disebut 'batu cukup'. Konon sebanyak apapun orang berdiri di atasnya, akan selalu cukup. Kalau beruntung, orang yang datang dapat menemukan batu kabah. Mengenai ukuran sendiri kurang jelas, ada yang bilang seukuran 1x2 meter. Apakah batu tersebut dapat mengarah ke arah kiblat atau berasal dari Kabah?
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti