Jakarta - Eits, jangan kaget ketika mendengar nama Gereja Ayam. Gereja bersejarah di Jakarta ini dinamakan Gereja Ayam, karena di atas bangunan gereja terdapat petunjuk arah mata angin yang berbentuk ayam. Kunjungan ke gereja ini saat libur Natal Anda, pasti jadi pengalaman berharga.Nama gereja, yang disebut Gereja Ayam, ini adalah Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB). Gereja peninggalan zaman kolonial Belanda ini berada di Jl H Samanhudi No 12, di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Gereja ini dibangun antara tahun 1913 dan 1915 oleh Ed Cuypers dan Hulswit. Bangunan gereja ini perpaduan antara gaya arsitektur Italia dan Portugis. Begitu banyak peninggalan benda bersejarah yang memiliki nilai tinggi di gereja ini. Salah satunya adalah Alkitab tua cetakan tahun 1855 yang tebalnya lebih dari 20 sentimeter dan diperkirakan berumur satu abad. Alkitab bersampul kayu ini hanya ada dua di dunia dan didatangkan langsung dari Belanda. Selain itu, interior dalam gereja merupakan interior asli peninggalan zaman Belanda, yaitu kursi, mimbar, dan perabotan lain yang terbuat dari kayu jati.Nama ayam ternyata mempunyai arti lain yang lebih dari sekedar penunjuk arah mata angin. Pembuatan simbol ini diambil dari salah satu ayat dalam Injil yang mengisahkan penyangkalan Yesus sebagai Tuhan oleh muridnya, Petrus, sebanyak tiga kali sebelum ayam berkokok. Simbol ini juga untuk mengingatkan umat Kristen untuk tidak menyangkal Tuhan.Ajak keluarga Anda untuk merayakan Natal di Gereja Ayam. Selain beribadah, Anda dapat mengajarkan sejarah kepada buah hati Anda.
Komentar Terbanyak
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Pendemo Tolak Kapal Pesiar Bawa Turis Israel Berlabuh di Yunani