Candi Sojiwan, Siap Memancarkan Pesonanya
Rabu, 28 Des 2011 09:56 WIB

Jakarta - Kecamatan Prambanan masih memiliki misteri-misteri di masa lampau yang dapat digali. Salah satu keajaiban itu adalah berdirinya bangunan-bangunan yang menjadi simbol keagamaan di masa lampau. Candi SojiwanΒ yang telah mengalami pemugaran secara bertahap, kini telah siap memancarkan pesonanya.Rute Menuju Candi SojiwanSecara administratif, Candi Sojiwan terletak di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Untuk menuju ke candi ini tidaklah sulit, Anda bisa mengambil rute dari arah pintu masuk Candi Prambanan.Dari pintu masuk (atau pintu keluar) Candi Prambanan, Anda bergerak menuju Jln. Solo yang dijaga oleh lampu lalu lintas. Kemudian ambil jalan ke kanan (barat).Setelah ambil jalan ke kanan, Anda akan menemukan batas propinsi. Perhatikan bahwa ada jalan kecil di sebelah kiri (selatan) setelah tugu batas propinsi yang ramai, karena ada pasar di sana. Masuklah ke jalan tersebut.Setelah melewati rel kereta api, kira-kira 300 meter Anda akan menemukan pertigaan dengan cabang ke kanan (timur). Ambil jalan ke kanan tersebut, Anda sudah tiba di jalan utama Desa Kebondalem Kidul. Ikuti jalan lurus itu saja.Kira-kira 300 meter dari pertigaan tadi, Anda sudah bisa melihat Candi Sojiwan yang terletak di kanan (selatan) jalan.Latar Belakang Candi SojiwanCandi ini bercorak agama Buddha, dibuktikan dengan bentuk candi yang memiliki beberapa stupa. Candi ini dibangun kira-kira pada pertengahan abad ke-9, yaitu pada masa pemerintahan Rakai Pikatan -yang beragama Hindu. Salah satu sumber yang menyebutkan adanya dinasti yang berkuasa saat itu adalah Prasasti Canggal. Dikisahkan bahwa Dinasti Sanjayawanca yang beragama Hindu terdesak oleh Dinasti Syailendrawanca yang beragama Buddha.Mengenai bagaimana kedua dinasti itu memerintah tidak dapat ditemui dalam bukti sejarah manapun. Meskipun demikian, perlu dilihat kembali bahwa kedua dinasti tersebut merupakan dinasti besar yang berkuasa di Pulau Jawa bagian tengah. Ada yang menyebutkan bahwa Dinasti Sanjayawanca menguasai di bagian utara, sedangkan Dinasti Syailendrawanca menguasai di bagian selatan.Ada dugaan lain yang menyebutkan bahwa ketika Dinasti Sanjayawanca terdesak, maka muncul pernikahan dari kedua dinasti tersebut yang diwarnai dengan intrik politik yaitu antara Rakai Pikatan dengan Promdawardhani. Hal ini berakibat Hindu yang minoritas di bagian selatan menjadi semakin kuat. Akibatnya, Balaputeradewa -salah satu keturunan raja Dinasti Syailendrawanca, hijrah ke Pulau Sumatera untuk mendirikan kerajaan yang kini dikenal sebagai Kerajaan Sriwijaya. Kemudian untuk menjaga kerukunan, Rakai Pikatan yang kemudian berkuasa di situ (ditandai dengan didirikannya Candi Prambanan di sisi Candi Sewu) mendirikan Candi Sojiwan untuk umat beragama Buddha.Riwayat Singkat Pemugaran Candi SojiwanTerlepas dari dugaan tersebut, Candi Sojiwan digunakan sebagai tempat beribadah umat Buddha di masa lampau. Penelitian terhadap candi ini sudah dirintis sejak tahun 1813 oleh Mackenzie. Pemetaan kembali dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 1893. Dan pada tahun 1950, candi ini sudah mulai dibangun kembali. Gempa pada tahun 2006 silam menyebabkan candi ini runtuh lagi. Namun pemugaran tetap dilanjutkan hingga pada akhir tahun 2011 ini, bangunan indukΒ Candi Sojiwan telah selesai dan diresmikan.Para d'traveller, Anda tertarik menilik cagar budaya ini?
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara