Liburan di Bali Sambil Bikin Tato, Pikir-pikir Dulu Deh
Rabu, 28 Des 2011 10:48 WIB

Fitraya Ramadhanny
Jakarta - Liburan akhir tahun di Bali, pasti seru. Biasanya, sebagian wisatawan menyempatkan membuat tato saat berlibur di Bali. Tapi, pertimbangkan masak-masak ya.Ini lantaran pemerintah Australia mengklaim ada warganya yang tertular HIV setelah membuat tato di Bali. Namun, isu itu tak menyurutkan niat wisatawan Australia lainnya merajah tubuhnya di Kuta.Hal ini terlihat di studio tato, Legian 64 Studio Tatoo, Jl Legian. Seorang pemuda Australia, bernama Sam (18), merajah tato di tubuhnya. Ia membuat gambar tato barong di bagian dada. Pemuda ini datang bersama tiga orang rekannya. Sam membuat tato di tempat ini untuk kedua kalinya. Sebulan lalu, sebelum isu penularan HIV melalui tato, ia pernah membuat tato bergambar ikan di lengan kanannya. "Saya sudah dua kali ke sini. Saya tahu berita itu. Saya tidak khawatir karena tahu tempat ini bersih dan steril. Mungkin saja ia (korban) membuat tato di tempat yang murah," kata Sam, kepada detiktravel Selasa (27/12/2012).Pak Kadek, pemilik Legian 64 Tatoo Studio tahu betul dengan risiko HIV dari jarum tato. Oleh karena itu, pria yang sudah 17 tahun membuat tato ini tidak ingin main-main. Kadek menyakinkan, ia selalu menggunakan jarum suntik yang steril dan tinta yang higienis, dibeli dari Australia."Saya tidak mengambil risiko. Alat-alat yang digunakan selalu steril dan bersih. Semua alat dan tinta saya impor. Saya jamin, semua steril dan higienis," katanya.Alat yang selalu steril dan higienis itu mengakibatkan harga tato hingga mencapai belasan juta. "Harga tato di sini mahal," katanya.Pemprov Bali juga meradang. Menurut mereka, kalau pemerintah Australia menuding demikian, tolong dibantu juga disebutkan toko tato mana yang menjadi penyebabnya. Mereka telah menginvestigasi ke studio tato di kawasan wisata, namun masih nihil."Kita wajibkan jarum harus selalu bersih. Dinas kesehatan kita imbau membuat edaran sosialisasi kepada pembuat tato," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Kantor Gubernur Bali, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Selasa (27/12/2011).Diketahui, jarum suntik adalah penyebab terbanyak kedua dalam penyebaran 4.833 kasus HIV/AIDS di Bali. 29 orang penderita di antaranya adalah turis asing dari 12 negara antara lain Belanda, AS, Timor Leste, Prancis, Italia, Kanada dan Swis. Nah, jika Anda ingin membuat tato di Bali mumpung liburan akhir tahun, pertimbangkan masak-masak. Pastikan tempat Anda membuat tato benar-benar steril. Cek juga apakah tempat itu memiliki sertifikasi khusus atau surat edaran yang disebut Pak Gubernur tadi.Mahal sedikit tidak apa-apa daripada kesehatan Anda menjadi taruhannya. Lagipula, masih banyak hal seru lainnya selain tato yang bisa dilakukan di Bali akhir tahun ini, tanpa mengganggu kesehatan Anda!Gede Suardana - Detiknews
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum