Parakan, Ibu Kota Lama Temanggung
Selasa, 27 Sep 2011 14:36 WIB

Jakarta - Parakan merupakan sebuah desa wisata yang asri terletak di Kabupaten Temanggung dan tepat berada di kaki Gunung Sumbing dan Sindoro. Penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai petani, terutama petani tembakau. Tanaman tembakau merupakan andalan warga Parakan dan juga menjadi tolak ukur perekonomian warga sekitar, jika harga jual tembakau tinggi, maka tidak hanya petani yang menenggak untung, pedagang, tukang, bengkel, dan usaha-usaha rakyat lainnya juga bisa menenggak keuntungan. Demikian pula sebaliknya jika harga tembakau jatuh, maka usaha rakyat lainnya juga akan ikut menurun.Suhu udara di sini cukup dingin karena memang daerah ini berada di dataran tinggi. Daerah ini cukup asri dan kehidupan pedesaan masih terasa sangat kental. Namun, sayang seribu sayang, kesadaran akan kebersihan masih rendah, masih banyak sampah berserakan baik di jalan, sawah, sungai, pasar, dan tempat publik lainnya.Parakan masih menjadi ibu kota Temanggung sebelum pecah Perang Jawa (Perang Diponegoro tahun 1820-an) dengan pemimpin pertamanya yaitu Tumenggung Soemodilogo. Peristiwa yang terkenal kala itu adalah pertempuran antara pasukan Tumenggung Soemodilogo melawan pasukan Diponegoro yang dipimpin oleh Sentot Alibasjah dan Kyai Maja dan diakhiri kekalahan pasukan Soemodilogo dengan dipenggalnya Mustaka Soemodilogo oleh pemimpin pasukan Diponegoro, yaitu Sentot Alibasjah tapi ada yang berkeyakinan bahwa eksekutornya adalah Kyai Maja. Pertempuran tersebut merupakan bukti nyata politik Devide et Impera yang biasa dipraktekkan Belanda untuk menguasai dan mencengkeram daerah jajahannya.Sampai sekarang alasan Tumenggung Soemodilogo memutuskan untuk melawan Pangeran Diponegoro masih merupakan misteri karena menurut cerita rakyat yang beredar diketahui bahwa Tumenggung Soemodilogo dan Pangeran Diponegoro masih memiliki hubungan darah karena masih sama-sama darah biru Mataram-Menoreh.Setelah perang jawa berakhir dan dimenangkan Belanda maka ibu kota Temanggung dipindahkan ke Kecamatan Temanggung (ibu kota kabupaten yang sekarang) dan keturunan Tumenggung Soemodilogo ditunjuk Belanda sebagai Bupati Temanggung pertama (peristiwa ini juga dijadikan peringatan ulang tahun kelahiran Kabupaten Temanggung).Jika Anda berjalan-jalan di pusat Parakan maka Anda akan merasakan berada di masa lalu karena masih banyak dokar yang lalu-lalang di jalan dan masih menjadi mode transportasi favorit selain ojek. Terutama jika Si Penumpang membawa barang bawaan banyak. Sayangnya, daerah ini tidak memiliki buah tangan khas tapi Anda bisa membeli sayuran segar dengan harga yang sangat murah dengan kualitas yang sangat baik. Dan, satu lagi Anda bisa mendapatkan susu fresh from the farm dengan harga yang murah hanya Rp5.000 per liter.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!