Pulang Galang yang Mendebarkan Hati

Jakarta - Tentunya kita pernah mendengar nama Pulau Galang, bukan? Tadinya pulau ini adlaah sebuah pulau terpencil di gugusan kepulauan Riau, namun kini pulau tersebut sudah dihubungkan dengan Jembatan Barelang, dan terkoneksi langsung dengan Pulau Batam. Dari Bandara Hang Nadim, Batam, Pulau Galang dapat ditempuh sekitar 1 jam.Sayang, banyak bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu penderitaan para pengungsi dibiarkan rusak menjadi puing. Walaupun demikian, lingkungan dan taman di lokasi ini cukup terawat, kecuali beberapa titik yang dibiarkan menyemak. Spot yang sangat menarik adalah bekas perahu yang mereka gunakan dan masih cukup terawat. Sulit membayangkan puluhan orang berdesakan berlayar di tengah ganasnya samudra dengan perahu tersebut. Ada beberapa perahu yang ada di pulau ini, namun hanya satu yang masih tersisa. Lainnya sudah lapuk dimakan rayap.Tempat beribadah cukup lengkap di pulau ini. Ada Gereja Katolik, Gereja Protestan, Vihara dan Pagoda. Tempat-tempat ibadah itu dirawat dengan baik, dan masih digunakan beribadah. Bahkan orang asing (termasuk para mantan pengungsi Vietnam sering datang, selain bernostalgia juga beribadah di tempat ini).Sebelum memutuskan berkunjung ke Galang, saya membaca-baca begitu banyak tulisan pengalaman hidup mantan manusia perahu. Sehingga saat mengunjungi tempat ini, saya seolah merasakan bahwa manusia perahu itu ikut hadir. Mereka saling bercengkerama, ada kisah sedih, kisah asmara, pembunuhan, pemerkosaan, bunuh diri, dll. 1001 kisah yang sangat menggetarkan hati pernah terjadi di pulau yang sunyi ini.Oya, jangan lupa jika berkunjung di sini, bawalah "oleh-oleh" berupa kacang atau roti. Monyet-monyet liar yang jinak nan manis akan menyambut Anda dan mengharapkan buah tangan dari Anda.  (travel/travel)