Perjalanan ke Pulau Tidung yang Menegangkan
Jumat, 04 Nov 2011 14:39 WIB

Dian Hardiansyah
Jakarta - Minggu, (30/10/2011) saya melakukan perjalanan ke Pulau Tidung. Perjalanan ini saya tempuh selama satu hari via Tanjung pasir. Menurut saya kalau lewat Tanjung Pasir lebih dekat dan banyak kapal yang bisa berangkat jam berapa pun. Sayangnya, pendapat saya ini salah. Tidak ada kapal yang meunuju ke Pulau Tidung. Walaupun ada, harus menyewa kapal nelayan dengan tarf Rp1.500.000,00, menurut saya pribadi ini termasuk harga yang mahal.Pukul 08.30 WIB saya tiba di Tanjung Pasir. Karena tidak ada kapal yang menuju Pulau Tidung nelayan setempat memberikan saran untuk terlebih dahulu menuju ke Pulau Untung Jawa. Kemudian dari Pulau Untung Jawa saya harus naik kapal speedboat Kerapu.Tanpa pikir panjang saya pun menerima saran dari nelayan tersebut. Saat transit di Pulau Untung Jawa, jam sudah menunjukan pukul 09.30 WIB. Bila ingin melewati Pulau Untung Jawa, Anda bisa naik kapal dari Dermaga marina Ancol dengan tarif Rp10.000,00 per orang. Tapi, lagi-lagi ada kendala yang menghalangi perjalanan saya ini. Ternyata saya ketinggalan kapal dan harus kembali menunggu sampai jam 1 siang. Daripada bosan saya memutuskan untuk keliling Pulau Untung Jawa sambil memancing ikan.Tidak terasa sudah jam 1 siang, saya pun kembali ke Dermaga Pulau Untung. Akhirnya ada juga kapal yang datang dan saya membeli tiket ke Pulau Tidung dengan harga Rp28.000,00 per orang. Di tengah perjalanan tak disangka-sangka baling-baling speedboat yang saya naiki patah. Sontak wajah saya menjadi tegang. Akan tetapi, kami (saya dan penumpang lainnya) masih beruntung karena mesin speedboat ada dua. Jadi, hanya satu yang patah. Di tengah laut para ABK berusaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut, tetapi hasilnya nihil. Dengan terpaksa kapal pun dijalankan dengan satu mesin. Akibat masalah ini, jarak yang seharusnya ditempuh dari Pulau Untung Jawa ke Pulau Tidung hanya 40 menit menjadi 60 menit.Sesampainya di Pulau Tidung terbayar lah sudah semua ketegangan saya selama perjalanan ini. Pulau Tidung memang begitu indah. Airnya berwarna biru, hijaunya pepohonan, pasir yang putih, dan khususnya lokasi Jembatan Cinta. Akan tetapi, menurut saya masih ada yang harus dibenahi, yaitu penginapannya yang kurang tertata rapih dan sampah-sampah di sekitar dermaga masih banyak yang berserakan. Setelah puas bermain di sekitar Jembatan Cinta akhirnya saya kembali ke Jakarta jam 3 sore. lagi-lagi saya harus transit di Pulau Untung Jawa. Dan, inilah trip saya dengan biaya murah, bisa mendapatkan pemandangan yang indah di Kepulauan Seribu.
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom