Kecantikan Bale Kambang

Jakarta - Tepat bulan Agustus tahun lalu, saya mengadakan perjalanan singkat selama 1 minggu ke Surabaya-Malang, Jawa Timur. Dalam rangka liburan singkat ini saya pergi ke beberapa tempat di Kota Malang yang ternyata sangat menakjubkan. Salah satunya adalah Pantai Bale Kambang.Pantai Bale Kambang terletak di daerah Bantur, Kabupaten Malang Selatan, Jawa Timur. Untuk menuju ke tempat wisata tersebut saya menempuh rute yang cukup sulit dan jauh dengan kondisi jalan yang baik. Saya harus melewati perkampungan yang masih sangat jauh dari keadaan kota.Untuk menembus lika-liku perjalanan yang seperti naik-turun gunung karena memang sebenarnya saya sedang melewati gunung untuk mencapai lokasi pantai yang konon katanya ada di balik gunung tersebut. Saya memulai perjalanan pada jam 11 siang dari kota Malang menuju daerah Bantur kemudian melalui rute Gondanglegi atau bisa juga melalui akses Blitar-Kepanjen untuk mencapai Pantai Bale Kambang.Perjalanan yang memakan waktu yang cukup lama sekitar 3 jam, keadaan ini juga dimungkinkan karena saya berjalan santai menikmati alam sekeliling yang masih bisa dibilang setengah hutan jati dan hutan tebu. Di sepanjang perjalanan ada berpuluh-puluh truk pengangkut tebu yang berbaris. Padahal jalan ini hanya cukup dilewati untuk 2 mobil karena memang kondisi jalan perkampungan yang sempit. Tapi, semua itu terbayar lunas ketika saya sampai di lokasi Pantai Bale Kambang pukul 13.30 WIB.Sebelum sampai gerbang masuk Pantai Bale Kambang, kita harus berjalan melalui hutan yang rimbun dengan pepohonan khas hutan yang tinggi menjulang, sehingga terkesan agak seram dan gelap. Harga tiket masuk ke pantai kurang lebih sekitar Rp10.000,00 per orangnya. Untuk harga kendaraannya saya kurang begitu ingat tapi tidak terlalu mahal.Saya sempat tercengang beberapa saat mengagumi keindahan pantai tersebut yang ternyata masih tersambung dengan Laut Selatan. Terlihat dengan gulungan ombaknya yang besar dan terkesan ganas, tetapi keindahan gradasi warna airnya yang terdiri dari warna hijau, biru muda, dan biru tua sungguh-sungguh meneduhkan mata yang melihatnya. Pasirnya yang putih bersih di satu sisi dan pasir coklat di sisi lainnya, ditambah dengan cuaca yang saat itu cerah sekali, langit biru tak berawan menambah keindahan alam pantai tersebut.Ada satu pemandangan yang mengingatkan saya pada Tanah Lot di Bali, di Bale Kambang juga terdapat satu pura di tengah lautnya yang mirip sekali seperti yang ada di Tanah Lot Bali. Namun, di sini kita disediakan akses jembatan untuk langsung menuju ke pura tersebut. Satu lagi yang membuat pantai ini berbeda dari pantai lainnya adalah udaranya sangat sejuk dan tidak panas seperti di pantai lainnya. Mungkin karena faktor pantai ini berada di balik gunung maka udaranya sejuk dan sama sekali tidak panas wlau matahari terik.Pantai ini ternyata tidak hanya sekadar untuk rekreasi semata tapi ada juga yang memanfaatkan keindahan alamnya sebagai latar belakang foto pre-wedding. Hari itu saya melihat dua pasangan beserta fotografernya masing-masing sedang melakukan sesi pemotretan untuk pre-wedding mereka pada hari yang bersamaan tersebut. Keadaan seperti ini sempat membuat saya iri dan ingin seperti pasangan tersebut.Satu hal yang disayangkan dari pantai wisata ini adalah tidak terawat sehingga terkesan sedikit kumuh. Akan tetapi, semua itu tertutup oleh keindahan pantai yang total maksimal membuat pikiran kembali fresh.Jam 4 sore ketika sudah puas berfoto-foto di sana, saya kembali pulang. Saya sempat tersasar jauh masuk ke pelosok desa, ditambah lagi hari yang semakin gelap, kanan-kiri hutan dan kondisi kampung yang gelap gulita, dan tidak banyak listrik membuat saya semakin kesusahan untuk mencari jalan keluar. Apalagi peta penunjuk jalan sangat minim sekali. Kemudian setelah saya berhenti beberapa kali untuk bertanya pada penduduk setempat barulah sekitar jam 8 malam saya berhasil menemukan jalan utama, kota yang ramai. (travel/travel)