Mendaki Gunung, Lewati Lembah untuk Sampai di Baduy
Jumat, 11 Nov 2011 11:16 WIB

Redaksi Detik Travel
Jakarta - Perjalanan dua hari satu malam menuju Baduy. Dimulai dengan naik kereta ekonomi dari Stasiun Kota menuju Rangkas Bitung. Kita naik kereta pagi, dengan harapan supaya sampai di Baduy Dalam gak terlalu malam. Kereta yang penuh sesak, penuh sama penumpang, tukang jualan, pengemis, pengamen, bahkan copet pula. Shock terapi deh, ditambah pusing-pusing karena bermacam-macam bau ada di dalam situ, mulai dari bau parfum, bau makanan, bau buah-buahan, bau keringat sampai bau ketiak. Weekkzz..Setibanya di Rangkas Bitung, kita ketemuan sama pemandu kita, namanya Kang Emen. Doi orang Baduy Luar, jadi sering bolak-balik ke Baduy Dalam, karena tujuan utama kita ke Baduy Dalam. Dari Stasiun Rangkas Bitung, kita naek Elf. Bersama teman-teman seperjuangan, kurang lebih 22 orang. Perjalanan kurang lebih 1-2 jam menuju Desa Ciboleger, tempat di mana kita mulai trekking. Sampe di Desa Ciboleger, matahari sudah mulai panas, kita istirahat sebentar untuk makan siang dan shalat. Habis itu kita langsung siap-siap trekking.Kalau menurut soundtrack Ninja Hatori, medan menuju Baduy Dalem, "Mendaki gunung, lewati lembah..." Keringat, haus, bahkan muka kucel. Akan tetapi, saking semangatnya gak berasa kita jalan kaki hampir 5 jam. Sampai Baduy Dalem kurang lebih pukul 18.30. Desanya masih tradisional banget, belum ada lampu, letaknya di atas gunung. Setibanya di sana kita langsung ke sungai untuk bersih-bersih dan ambil wudhu, karena pas waktu shalat magrib. Di sana gak ada kamar mandi atau pun toilet. Jadi, harus ke sungai kalau mau mandi, cuci baju, cuci piring, atau buang air.Malamnya, kita beramah-tamah dengan yang punya rumah, sekalian tanya-tanya tentang kehidupan masyarakat Baduy Dalem. Berhubung di sana gak ada listrik dan kondisi kita yang sudah lelah, kita putusin untuk tidur. Waktu menunjukkan pukul 1.30, waktu saya bangun karena kebelet buang air kecil. Awalnya cuaca panas, tapi berubah menjadi sangat dingin di waktu subuh.Pagi-pagi kita semua bangun, sarapan mie instan dan ikan dalam kemasan yang sudah dimasak oleh yang punya rumah. Habis makan, kita siap-siap menghadap Puun (kepala suku). Kita tanya-tanya lagi sama Puun bagaimana orang-orang Baduy Dalem dalam menjalankan hidup sehari-hari tanpa listrik, tanpa kamar mandi, dan dengan segala ketentuan adat lainnya yang tentunya gak boleh dilanggar.Setelah selesai menghadap Puun, kita siap-siap pamitan pulang. Siapkan tenaga dan air minum yang banyak, tentunya untuk bekal selama trekking. Trekking dimulai pagi dan sampai di Desa Ciboleger kira-kira pukul 2 siang. Kita istirahat makan siang dan shalat. Kemudian dilanjutkan naik Elf menuju Stasiun Rangkas Bitung. Dari Rangkas Bitung kita naik kereta ekonomi menuju Jakarta. Berhubung keretanya berangkat dari merak, jadi sesampainya di Rangkas Bitung, kereta sudah penuh sekali. Jadi, kita harus pintar-pintar cari tempat yang "aman". But nice trip, unforgettabel momment! Kita sampai Jakarta kira-kira pukul 6 sore. Di stasiun, kita berpisah menuju rumah masing-masing.Untuk foto-foto selengkapnya, silakan klik http://de.tk/xDFwo
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit