Menikmati Durian di Brastagi

Jakarta -

Ketika mendarat pertama kali di Bandara Polonia Medan yang ada dipikiran saya pertama kali adalah durian. Tidak lengkap rasanya jika mengunjungi Sumatera Utara tidak mencicipi durian. Salah satu daerah penjelajahan saya di Sumatera Utara adalah Brastagi dan disepanjang jalan menuju kota tersebut banyak sekali dijumpai penjual durian.

Kesempatan ini tidak akan saya lewati begitu saja. Tapi sayang sekali saat ini sedang tidak musim durian tak banyak penjual durian yang saya jumpai dan ketika melihat ada penjual durian saya langsung turun. Pondok Durian Ula Lupa salah satunya. Karena sedang tidak musim durian harga jualnya cukup lumayan satu buah durian yang lumayan besar dihargai Rp. 15.000,- tapi jika sedang musim durian harganya akan sangat murah lagi.

Tidak puas rasanya jika hanya sekali mencicipinya maka pada kesempatan kedua ketika kami melewati kembali kota Brastagi menuju Medan kamipun berhenti lagi tapi di pondok durian yang berbeda. Seorang ibu yang mulutnya merah dengan sirih pinang menawarkan dengan harga Rp. 50.000 untuk 4 buah durian. Ia biasa berjualan mulai dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam. Durian ini didatangkan dari Sibolangit dan jika ada durian yang ternyata pas dibuka masih muda durian tersebut akan dijual kembali ke Medan untuk dibuat dodol durian.

Bagi saya durian yang enak itu yang rasanya manis tapi ada yang bilang jika masih ada rasa pahitnya itu lebih enak. Kalau sedang makan durian saya selalu teringat oleh ayah saya di rumah. Ia sangat menyukai durian dan dari dialah saya mengetahui kalau durian itu enak karena sebelumnya saya tidak menyukainya karena bau durian yang menyengat. Sayang sekali susah untuk membawa durian di pesawat mungkin dilain kesempatan saya akan membawa durian untuk ayah saya.