Solo Membuat Takjub

Selain budaya Jawa yang terlihat sangat kental di Solo, satu hal yang membuat saya terkagum-kagum akan Kota Batik ini yakni ketertiban warganya akan berlalu lintas. Tak ada istilah kebut-kebutan di jalan oleh para ABG atau pun pengendara umum lainnya. Para pelajar pun terlihat masih menggunakan sepeda beramai-ramai untuk ke sekolah, hal yang sudah jarang saya jumpai di Samarinda dimana seorang ABG dianggap tak gaul apabila tidak membawa motor ke sekolah. Tentu saja mau tak mau saya langsung membandingkan kebiasaan berlalu lintas warga Solo dengan Samarinda.

Saya amati di Solo, kendaraan berjalan sesuai lajur masing-masing dan tidak asal ambil jalur pengendara lain. Mobil berjalan di lajur kanan dan motor di sebelah kiri. Tapi di Samarinda, semua pengendara apabila sedang mengemudi di jalan raya seperti terburu-buru ingin lekas sampai dan tak mempedulikan pengendara lainnya. Baik itu mobil, motor atau pun angkot tak ada satu pun yang mau mengalah dan malah saling mendahului padahal ukuran jalan tidak terlalu lebar hingga kadang menimbulkan kemacetan khususnya di persimpangan jalan atau lampu merah, bahkan rentan terjadi kecelakaan.

Sehingga saya jadi membayangkan alangkah indahnya kotaku tercinta Samarinda apabila warganya tertib berlalu lintas seperti di kota Solo ini. Kesadaran warga akan berlalu lintas harus lebih ditingkatkan lagi demi keamanan dan kenyamanan bersama.

Salam hangat dari Tim Jawa Tengah-DIY!