Bertamu ke Istana Basa Pagaruyung

Jakarta - Saat menjejakan kaki pertama kali di Sumatra Barat, saya sangat penasaran ingin melihat rumah gadang dari dekat. Saya ingin melihat dengan mata kepala saya sendiri, seperti apa bangunan yang menjadi ciri khas Sumatra Barat selain makanannya yang luar biasa sedap dan dapat dinikmati kapan saja. Selama dua hari berkeliling di sini, sudah tidak banyak rumah yang masih menggunakan atap yang bergonjong atau dinding kayu yang berukir. Maka dari itu saya sangat senang saat tahu bahwa hari ini (29/9) , saya akan berkunjung ke Istana Basa Pagaruyung. Sebuah contoh otentik dari tekhnik arsitektur Minangkabau.

 

Istana Basa Pagaruyung terletak di daerah Tanjung Emas, kabupaten Tanah Datar. Istana ini merupakan rumah kebesaran dari raja Pagaruyung dan merupakan pusat dari kerajaan Minangkabau. Rumah Gadang yang biasa didengar adalah rumah kebangsawanan yang menjadi replica dari istana ini. Atap yang bergonjong merupakan pelambang dari kerbau pemenang. Hal lain yang menjadi ciri bangunan megah ini adalah ukiran khas di dindingnya yang tebuat dari kayu.

 

Memasuki kawasan Istana, saya disuguhkan oleh bangunan utama yang berdiri kokoh di atas taman yang begitu luas. Saya tidak menyangka bahwa bangunan ini sedang dalam masa pemugaran akibat terbakar pada tahun 2007 lalu. Kekecewaan saya rasakan, karena tidak bisa masuk dan melihat seperti apa ruangan yang terdapat di dalam bangunan khas ini.

 

Saya memutuskan berjalan jalan di kawasan ini, menikmati pemandangan Gunung Merapi dan perbukitan yang menjadi background dari Istana Basa Pagaruyung. Walaupun bukan bangunan asli yang dibuat oleh nenek moyang, tapi tetap istana ini memiliki pesona dan masih mampu membawa suasana kebesarannya.