Desa Lingga terletak 15 km dari Brastagi dan hanya memakan waktu kurang lebih 20 menit. Desa ini merupakan salah satu dari desa adat yang masih terbilang lengkap diantara desa-desa adat lainnya.
Ada beberapa desa adat di Karo yaitu Peceren, Lingga dan Dokan tapi yang masih terlihat lengkap bisa kita temui di Lingga. Ini bisa kita lihat dari beberapa bangunan yang masih ada diantaranya Jambur (tempat berkumpul semacam aula), Griten (tempat menaruh kerangka mayat) dan Siwaluh Jabu (rumah adat).
Hal unik yang bisa kita temui adalah bentuk bangunan rumah adat karo yang dibangun tanpa paku satupun dan pondasi bangunan yang terbuat dari batu. Batu ini ditanam di kedalaman 15-30 cm lalu tiang dari rumah adat ditaruh diatasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya bangunan yang tersisa hanya tinggal tiga dan hanya ada dua rumah yang masih ditempati sisanya dibiarkan terbengkalai dan lapuk dimakan usia. Meskipun begitu keindahan arsitektur dan kekokohan bangunan masih dapat dilihat dari pondasi bangunan yang tahan gempa ini. Memang ada beberapa yang sudah mengalami perubahan pondasi sudah tidak lagi menggunakan batu tapi semen.
Lalu, siapa bilang nenek moyang kita terbelakang buktinya sejak 250 tahun yang lalu mereka sudah bisa membangun rumah dengan arsitektur yang indah dan tahan akan guncangan gempa.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum