Monumen Lengkong: Daan Mogot Bukan Sekadar Nama Jalan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Astri Apriyani|1491|BANTEN|14

Monumen Lengkong: Daan Mogot Bukan Sekadar Nama Jalan

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Senin, 22 Agu 2011 14:48 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Ini dia Monumen Lekong di BSC City.
Sementara, inilah markas tentara Jepang sebelum dilucuti oleh pasukan Indonesia.
Monumen Lengkong: Daan Mogot Bukan Sekadar Nama Jalan
Monumen Lengkong: Daan Mogot Bukan Sekadar Nama Jalan
Jakarta - Selesai di Tanjung Lesung, Tim 9 Aku Cinta Indonesia Detik.com beranjak ke BSD City atas undangan Sinarmas, salah satu sponsor. Ada keseganan sendiri ketika harus berkeliling BSD City. Sebagian besar karena energi yang hanya tinggal sisa-sisa di tubuh. Sebagian lagi karena kawasan ini sudah sangat dekat dari rumah. Homesick, ceritanya. Tapi, nyatanya, selalu ada yang menarik di tempat baru.

Β 

Monumen Lengkong. Tempat ini diucap oleh Bang Anton, Humas Sinarmas. Sebelum ia mengucap nama tempat ini, terlebih dulu ia bertanya pada saya, "Tahu Daan Mogot? Siapa dia sebenarnya?" Wah, saya tidak bisa menjawab. Yang saya tahu, dia hanya nama jalan di Jakarta Barat.

Β 

Di sinilah excitement saya membara lagi. Bang Anton mulai berbagi cerita, "Di BSD City ini, ada sebuah monumen tempat gugurnya Daan Mogot saat zaman kolonial Jepang. Pada 25 Januari 1946, beliau yang kala itu berpangkat mayor gugur. Peristiwa itu dinamakan Pertempuran Lengkong, karena peristiwa terjadi di Desa Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, yang kini masuk dalam kawasan BSD City. Kalau mau lebih jelas, nanti kalian bisa mampir ke monumen itu sekalian pulang."

Β 

Rombongan langsung semangat. Kami langsung berbincang kepada Pak Edi, staf Sinarmas yang sudah baik hati mau mengantar. Setelah makan siang bersama orang-orang dari Sinarmas itu, kami langsung meluncur ke monumen yang sedari tadi bikin kami penasaran. Ah, ternyata tidak jauh dari warung seafood tempat kami makan siang.

Β 

Kawasan Monumen Lengkong seluas 4.000 meter, terdiri dari monumen dengan tiang bendera di atasnya, serta bangunan seluas rumah yang dulunya adalah markas tentara Jepang. Di sinilah Mayor Daan Mogot gugur. Mengenai Peristiwa Lengkong, semua tertera di monumen dari keramik hitam ini.

Β 

Ternyata, Mayor Daan Mogot beserta dua anggota TRI (sekarang TNI), yaitu Letnan Soetopo dan Letnan Soebijanto, bersama sekitar 34 taruna dari Akademi Militer datang ke markas Jepang. Misi awal adalah melucuti senjata tentara Jepang, karena mereka sudah menyerah pada sekutu dan Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan. Tapi, karena tentara Jepang melawan, pasukan Indonesia yang ditugaskan itu kalah jumlah dan sebagian besar gugur. Jujur, saya baru pertama kali mendengar kisah ini. Mungkin Anda juga begitu.

Β 

Bagusnya, meski dikenal sebagai kawasan pemukiman elite, perkantoran, dan kawasan komersial, BSD City memutuskan tetap memelihara situs bersejarah yang berupa markas para tentara Jepang dan malah dibangun monumen untuk mengenang gugurnya para pahlawan saat Peristiwa Lengkong.

Β 

And for your information, setiap 25 Januari, tempat bersejarah ini kerap menjadi venue untuk peringatan Peristiwa Lengkong. Menarik. Dan, saya jadi mengenal Anda sekarang, Mayor Daan Mogot!

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads