Gunung Tujuh dan Danaunya: Catatan dari Pendaki Gunung Pemula

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Muhamad Prabu Wibowo|11654|RIAU & JAMBI|42

Gunung Tujuh dan Danaunya: Catatan dari Pendaki Gunung Pemula

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Selasa, 24 Mei 2011 13:00 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Danau Gunung Tujuh, TNKS
Mendaki gunung Tujuh
Mendaki gunung Tujuh
Gunung Tujuh
Salah satu gerbang masuk untuk mendaki gunung Tujuh
Danau Gunung Tujuh, TNKS
Gunung Tujuh dan Danaunya: Catatan dari Pendaki Gunung Pemula
Gunung Tujuh dan Danaunya: Catatan dari Pendaki Gunung Pemula
Gunung Tujuh dan Danaunya: Catatan dari Pendaki Gunung Pemula
Gunung Tujuh dan Danaunya: Catatan dari Pendaki Gunung Pemula
Gunung Tujuh dan Danaunya: Catatan dari Pendaki Gunung Pemula
Gunung Tujuh dan Danaunya: Catatan dari Pendaki Gunung Pemula
Jakarta -

Pada hari ke-10 kami bertualang, tepatnya tanggal 6 oktober 2010, sampailah kami di Kabupaten Kerinci. Berhadapan dengan gunung Kerinci, di sana terdapat Gunung Tujuh, yang juga merupakan gunung yang membetuk gugusan pegunungan Bukit Barisan dan merupakan salah satu obyek wisata Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Kenapa dinamakan gunung Tujuh yaitu dikarenakan terdapat 7 gunung yang berdekatan, antara lain: Gunung Hulu Tebo (2.525 meter), Gunung Hulu Sangir (2.330 m), Gunung Madura Besi (2.418 m), Gunung Lumut (2.350 m), Gunung Selasih (2.230 m), Gunung Jar Panggang (2.469 m), dan Gunung Tujuh (2.735 m). Di antara ketujuh gunung tadi, terdapat danau Gunung Tujuh yang merupakan danau tertinggi se-Asia Tenggara yang letaknya mencapai 1950 meter di atas permukaan laut (dpl). Mendengar informasi tadi membuat saya sangat semangat sekali ingin mendakinya, walaupun terus terang saya belum pernah mendaki gunung sama sekali.

Kami berangkat agak siang, pukul 9 pagi dikarenakan dari kemarin malam, hujan mengguyur daerah kerinci hingga pagi hari, Jarak tempuh ke danau Tujuh dari kaki gunung tujuh gerbang tepatnya dari Pos TNKS, Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, yaitu kurang lebih 5 KM dengan derajat kemiringan hingga 75 derajat. Sangat melelahkan, sampai kami berhenti berkali-kali untuk beristirahat di tengah perjalanan. Kami mendaki sampai puncak membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Padahal untuk perjalanan ini, tim kami hanya membawa 1 tas besar yang berisi persediaan makanan. Kami bergantian membawanya. Saya sendiri tidak bisa membayangkan seandainya saya membawa tas yang besar yang berisi makanan dan pakaian yang harus dibawa tiap pendaki. Bisa lebih lama kami sampai di sana.

Jalur untuk mencapai puncak gunung Tujuh mudah diketahui. Mungkin untuk mendaki gunung Tujuh dari desa pelompek ini tidak diperlukan lagi sebuah kompas. Hal ini dikarenakan jalur untuk mencapai puncak tersebut terlihat jelas akibat sering dilalui pendaki. Jalur tersebut pula membentuk seperti sebuah tangga yang anak tangganya terbentuk dari akar pohon. Setelah sampai puncak, Namun dikarenakan daerah yang lembab, anda harus hati-hati dengan tanahnya yang licin. untuk mencapai danau gunung Tujuh, kami harus turun lagi sejauh kurang lebih 200 meter. Di sinilah 'perjuangan' saya terbayarkan. Walaupun kabut sudah mulai turun, Kami tetap bisa menikmati keindahan danau gunung Tujuh. Setelah berkeliling, saya makan dengan lahapnya karena lapar. Namun, hal tersebut tidaklah dibenarkan. Karena ketika melewati tanjakan dan turunan gunung Tujuh, perut saya terasa sangat sakit. Hal ini dikarenakan perut bekerja sangat keras untuk mengolah makanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada hikmah dari pendakian gunung Tujuh ini. berikut ini saya buatkan tips untuk pendaki gunung pemula lainnya:

- olah raga yang teratur minimal seminggu sebelumnya.
- harus sering-sering melatih kaki danjalan kaki.
- harus pandai melatih pernapasan.
- Membawa barang secukupnya tergantung kebutuhan dan penempatan di tas yang seimbang.
- Makan dan minum secukupnya sebelum berangkat.
- Memakai sandal gunung yang nyaman (tidak terlalu kencang maupun longgar).
- Berangkat pagi agar bisa terhindar dari kabut (menentukan waktu yang cerah), walaupun hal ini sebenarnya tergantung oleh cuaca, namun bisa menanyakan ke masyarakat sekitar untuk waktu yang pas.
- Alat navigasi

Pada dasarnya mendaki gunung tidak berbeda jauh dengan olah raga berjalan kaki. Namun, mendaki gunung lebih berat dikarenakan harus berjalan mendaki. Jika anda terbiasa berolahraga, anda pasti bisa dengan mudah melewati tanjakan menuju puncak sebuah gunung.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads