Gunung Batur yang terletak di daerah Kintamani, Bangli, Bali, telah beberapa kali meletus. Letusan terakhirnya yang paling besar terjadi pada tahun 1926, membuat aliran lahar panas di sekitar kintamani hingga menimbun desa Batur. Kini jejak peninggalannya menjadi ciri khas perjalanan menuju Kintamani.
Sabtu pagi itu, ada kenikmatan tersendiri menyusuri sejarah kedahsyatan letusan Gunung Batur. Gunung yang masih aktif itu, dalam 2 kali letusannya telah membuat kaldera terbesar dan terindah di dunia. Sedangkan aliran lavanya hingga kini masih bisa terlihat di sepanjang jalan Kintamani. Meski tampak kering dan gersang dengan bebatuan lava hitam di kiri kanan jalan, lahan-lahan perkebunan sawi, bawang, tomat, cabai dan berpetak-petak sawah memberikan warna kesegaran di gelapnya bebatuan. Letusan itu telah membuat tanah ini subur dan makmur.
Udara dingin menyelimuti Kintamani, air danau tenang sebagai background, semakin mempercantik pemandangan aliran lava itu. Indahnya ciptaan Tuhan ini memberikan inspirasi beberapa fotografer dan penikmat pemandangan alam lainnya untuk sekedar membidik dalam kamera ataupun mengagumi keindahannya di sepanjang perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luar biasa sekali, fenomena alam seperti ini bisa menjadi sesuatu yang menarik orang untuk datang berkunjung, meski hanya terletak di sepanjang jalan menuju Kintamani (9/10/10).
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!