Temukan Keindahan Pagi di Pagaralam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Zulfi Rahardian|725|BENGKULU & LAMPUNG|44

Temukan Keindahan Pagi di Pagaralam

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Kamis, 30 Jun 2011 13:10 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Menyambut Sunrise di Pagaralam
Penduduk Mulai Turun Gunung
Cottage di Tengah-Tengah Kebun Teh
Menyapa Lebih Dekat Ibu Pemetik Daun Teh
Temukan Keindahan Pagi di Pagaralam
Temukan Keindahan Pagi di Pagaralam
Temukan Keindahan Pagi di Pagaralam
Temukan Keindahan Pagi di Pagaralam
Jakarta -

Hari masih sangat pagi, bahkan fajar pun belum memperlihatkan tanda-tanda akan terbit. Udara Pagaralam pun benar-benar dingin. Tak banyak orang yang mau melepaskan selimutnya pagi ini. Tapi lain halnya dengan saya, Titis, dan Mas Yopie yang sudah siap-siap pakai jaket dan menenteng kamera siap menerobos kebun teh untuk melihat sunrise.

Pagi ini kami ingin melihat sunrise dari atas Gunung Dempo. Mobil kami segera naik ke atas gunung melewati kebun-kebun teh yang terhampar luas di sisi kanan dan kiri jalan. Namun sebelum kami sampai di atas gunung, semburan cahaya jingga mulai tampak di belakang Bukit Barisan yang tampak di seberang. Kami segera menepi dan siap-siap menyaksikan detik-detik kemunculan sang mentari. Dari atas sini tampak pemandangan Kota Pagaralam yang masih diselimuti kabut. Tempat yang tepat untuk menikmati sunrise. Perlahan sinar jingga menyeruak keluar menghiasi langit Pagaralam yang biru. Kami langsung menyiapkan kamera karena tidak mau ketinggalan momen-momen ini sedetikpun.

Matahari sudah benar-benar keluar, terlihat penduduk sekitar memulai aktivitasnya. Satu dua motor mulai menuruni gunung. Anak-anak berseragam sekolah mulai memenuhi mobil-mobil kap yang akan mengantarkan mereka ke sekolah di kaki gunung. Aktivitas di kebun teh pun mulai hidup. Terlihat dari kejauhan ibu-ibu pemetik teh mulai memasuki kebun-kebun teh. Kami berjalan menuju ke tempat ibu-ibu pemetik teh melintasi daun-daun teh yang masih basah karena embun. Wangi daun-daun teh selalu membuat saya ingin bermain di kebun teh seperti ini. Kami pun menyapa ibu-ibu pemetik daun teh dari dekat. Mereka sangat ramah. Meski malu-malu, mereka selalu senang kalau kami foto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepulang dari kebun teh, kami menyempatkan diri untuk mampir ke pabrik pengolahan teh Gunung Dempo yang letaknya tidak jauh dari kompleks kebun teh. Sayangnya, kami tidak dapat memasuki area pabrik karena tidak memiliki izin. Akhirnya kami memilih untuk ke koperasi yang berada persis di seberang pabrik. Koperasi ini menjual seluruh varian produk teh Gunung Dempo, mulai dari teh celup, teh seduh, hingga kopi. Saya sendiri belum pernah mencoba teh Gunung Dempo, jadi saya membeli beberapa kotak teh celup dan teh seduh sekaligus untuk oleh-oleh.

Kami pun kembali ke cottage tempat kami menginap yang berada di kompleks kebun teh. Saya yang sudah tidak sabar mencicipi rasa teh Gunung Dempo kemudian segera masuk dan mengambil cangkir untuk membuat teh. Titis dan yang lain sudah duduk di balkon bagian belakang cottage. Di sana lah kami menghabiskan pagi dengan secangkir teh Gunung Dempo dan pemandangan kebun teh yang menyejukkan mata. Tehnya wangi dan aroma daun tehnya masih sangat kental, khas teh Indonesia. Saya memang penggemar teh Indonesia. Salah satu teh favorit saya adalah teh Walini yang diambil dari dataran tinggi Jawa Barat. Dan kali ini saya juga menjatuhkan pilihan pada teh Gunung Dempo. Benar pesan teman-teman saya sebelum saya pergi ke Pagaralam, "Kalau sudah sampai Pagaralam, harus coba tehnya!"

Hide Ads