Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan pesut di Sungai Sesayap, Kalimantan Timur. Sampai akhirnya pada tanggal 7 April 2005 lalu seekor pesut (Orcaella brevirostris) ditemukan terdampar di pinggir sungai Desa Malinau Seberang. Untuk membuktikan keberadaan pesut Mahakam di Sungai Sesayap, Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (BTNKM) mengirimkan beberapa personilnya dan membentuk Tim Survey Pesut Sesayap.
Benar saja, Sungai Sesayap adalah habitat lain dari pesut Mahakam. Dalam perjalanan yang melewati Sungai Sesayap, saya sempat melihat beberapa ekor pesut. Sayang untuk mendokumentasikan gambar pesut diperlukan kesabaran dan keahlian tinggi. Pesut bergerak sangat cepat dan tidak bisa diprediksi arah berenangnya, tidak seperti anggota famili Dolphinidae lain.
Masyarakat Sesayap menyebut pesut dengan lamud, artinya lumba-lumba. Menurut cerita tokoh masyarakat setempat, lamud adalah "manusia yang menjadi ikan." Manusia yang menjadi pesut tersebut adalah seseorang yang diperintahkan rajanya untuk mencari cincin kesayangannya yang jatuh ke sungai. Berdasarkan cerita itulah keberadaan lamud (pesut) ini dilindungi oleh masyarakat sekitar. Hal ini yang secara otomatis membentuk kearifan lokal masyarakat Sesayap untuk melestarikan pesut dan membiarkannya hidup berdampingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo