Taman Siring Laut, Pantai Tanjung Ketapang, Pantai Gedambaan, Teluk Gosong, Pulau Manti, Pulau Kerayaan, Pulau Sembilan, Teluk Tamiang, Goa Temuluang, Semua yang saya sebut diatas merupakan sedikit dari wisata yang terdapat di Kotabaru, salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan. Namun tampaknya alam 'surga' yang terhampar di Kotabaru, belum menjadi objek wisata yang dikenal banyak orang. Jangan sebut wisatawan asing atau wisatawan dalam negeri, bahkan banyak warga Kotabaru yang tidak terlalu mengenali kekayaan yang mereka miliki.
Menginjak Kotabaru, 28 Oktober 2010, saya dan teman-teman seperjalanan merasa sulit sekali mendapat informasi dari warga mengenai tempat-tempat wisata serta bagaimana cara menuju kesana. Entah kami bertanya pada orang yang salah, atau memang jarak yang terlalu jauh dan ketiadaan transportasi masal untuk menuju ke beberapa tempat wisata menjadi kendala.
Beruntung kami berkenalan dengan seorang polisi yang mengajak kami bertemu dengan salah seorang staf Dinas Pariwisata Kotabaru, Bapak Sam'ani. Sungguh takjub saat kami akhirnya berbincang dengan Pak Sam'ani, dan mendengar banyak sekali objek wisata yang sebenarnya dapat kami 'nikmati'. Dengan baiknya Pak Sam'ani Juga memberikan buku yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Kota Baru tahun 2009 mengenai objek wisata yang ada. Buku tersebut sungguh menarik, apalagi saat saya melihat, Teluk Tamiang disebut sebagai salah satu tempat dengan terumbu karang yang indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyadari ketidakmungkinan kami untuk menuju Teluk Tamiang yang butuh perjuangan, serta tanpa alat menyelam, saya mencoba memilih objek wisata lain untuk dikunjungi. Goa Temuluang menjadi pilihan kedua saya, setelah melihat gambarnya yang begitu indah di buku pariwisata. Goa dengan sungai yang mengalir didalamnya, sungguh menggoda untuk didatangi. Lagi-lagi Pak Sam'ani berpikir beberapa saat. Menurutnya, memasuki Goa Temuluang saat ini kondisinya tidak aman, karena goa tersebut merupakan sarang dari burung walet dan saat ini warga sedang panen yang mengakibatkan perselisihan antar warga.
Meskipun akhirnya kami berhasil memasuki goa indah tersebut dengan tekad kuat serta bantuan para petugas Kepolisian Polsek Lumpang Hulu. Namun tentu saja, hal ini bukan menjadi kendala mudah bagi para wisatawan lain, karena akhirnya kami baru mengetahui, goa ini telah dikelola oleh salah satu investor sarang burung walet, sehingga fasilitas yang kami gunakan berupa ketinting didalamnya untuk menyusuri sungai, adalah milik sang investor. Otomatis, Goa Temuluang sebenarnya bukanlah objek wisata yang dapat dinikmati oleh banyak orang.
Lain halnya dengan Pantai Gedambaan di Sarang Tiung. Pantai indah ini sudah dikelola oleh Dinas Pariwisata, kami dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 2500 per orang. Didalam lokasi juga sudah tersedia penginapan yang dikelola oleh Dinas Pariwisata. Namun, penginapan seharga Rp.175.000 per malam ini kurang terawat. AC tidak dapat digunakan sejak lama, dan barang-barang didalamnya sudah terlihat lapuk karena waktu.
Beragam objek wisata yang terhampar di Indonesia memang kurang lebih masih dalam kondisi yang sama seperti di Kotabaru, yaitu masalah transportasi dan fasilitas yang kurang memadai. Hal ini menjadi salah satu kendala bagi para wisatawan untuk berkunjung.
Menurut Pak Sam'ani, beberapa fasilitas dan pengembangan pariwisata Kotabaru akan mulai ditingkatkan pada tahun 2011 mendatang, meskipun masih dalam radius objek wisata yang tidak terlalu jauh dari kota, seperti Pantai Gedambaan, Pantai Tanjung Ketapang dan Taman Siring Laut.
Semoga saja, pembenahan dan pengembangan pariwisata akan cepat terlaksana, tak hanya di Kotabaru,Kalimantan Selatan, namun juga di seluruh Indonesia.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour