Green Traveling dan Green Lifestyle, Kenapa Tidak?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Green Traveling dan Green Lifestyle, Kenapa Tidak?

Dini Hajarrahmah - detikTravel
Rabu, 23 Feb 2011 17:20 WIB
Jakarta -

Halo Indonesia!

Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman hiijau yang saya lakukanΒ  untuk berbagi dengan teman-teman di Yourshoper untuk kontes Hijau. Setelah kamu membaca ini, semoga dapat sedikit terpengaruh dan mungkin akan membuat catatan kamu sendiri dengan pengalaman hijau kamu. Bantu saya dengan me-LIKE catatan ini jika kamu suka yah dan silakan tinggalkan komentar-komentar kamu disini! Here we go..

Saya tidak tahu kapan mulanya saya tertarik dengan isu lingkungan,Β go green,Β dan sebagainya tapi yang saya ingat, sewaktu saya diminta menulis tugas Karya Tulis waktu SMA, entah kenapa disaat teman-teman saya yang lain membahas tentang hal-hal yang ilmiah, berat, dan sains abis karena dulu saya dari IPA, saya memilih judul yang mungkin agak beda. Saya waktu itu melihat banyak teman-teman yang intelek, terdidik, pintar, tapi mereka tidak peduli dengan lingkungan dimulai dari hal kecil seperti buang sampah di tempatnya. Lalu saya berpikiranΒ β€œCoba ada mata pelajaran Lingkungan Hidup dan setiap kelasnya itu praktek langsung di lingkungan!”.Β Dari situlah saya berpikiran untuk membuat karya tulis dengan judul:Β β€œPendidikan Lingkungan Hidup diberlakukan sebagai Mata Pelajaran Khusus di Sekolah”.Β Guru saya waktu itu pun mendukung dan senang dengan tema yang saya ambil, tapi sayangnya ide saya ini belum bisa diterapkan di sekolah. Ini kemudian berlanjut dengan kegiatan yang saya lakukan saat kuliah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya tidak bisa meninggalkanΒ traveling,Β itu hobi sekaligusΒ passionΒ saya dalam hidup ini. Semenjak awal kuliah, saya mulai melangkahkan kaki saya ke tempat-tempat indah di Indonesia dan saya mulai menyadari bahwa spesifikasiΒ travelingΒ yang paling saya gemari adalah di tempat-tempat alam, terutama di perairan, laut, kepulauan. Semakin banyak kilometer yang saya lalui dalam perjalanan saya, saya semakin menyadari pula bahwa telah banyak tempat-tempat wisata di Indonesia yang indah ini yang sudah tidak seasri awalnya, tidak sehijau awalnya, dan sudah tercemar oleh sampah yang dibawa oleh wisatawan. Saat itu saya hanya dapat merenungi kesedihan saya dan tidak melakukan apapun kecuali menjaga lingkungan wisata dari diri saya sendiri.

Ketika saya berkesempatan memegang kegiatan Pengabdian Masyarakat tahun 2010 kemarin di kampus saya, saya pun memasukkan kegiatan-kegiatan lingkungan dan kami membuat sebuahΒ breakthroughΒ di kampus kami dengan menggelar Green Action 2010 dari tanggal 1-5 Juni dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kami menambah jumlah tong sampah dan mengadakan lomba lukis tong sampah di Universitas kami. Kami juga melakukan aksi bagi-bagi tanaman, membuat program Bank Sampah di kampus, Mengajak seluruh pimpinan lembaga-lembaga mahasiswa di Universitas kami untuk deklarasi hijau dengan memakai kertas bolak-balik, komitmen zero waste, membawa botol minuman untuk mengurangi minuman kemasan, menghemat air, dan banyak lagi. Rangkaian kegiatan ini pun mendapat sambutan yang positif dari teman-teman mahasiswa, dosen, serta media. Acara ini pun menjadi acara lingkungan pionir di kampus kami yang akan diadakan terus dari tahun ke tahun.

Green Campaign di Tugu Muda, Land Mark-nya kota Semarang

Saya akhirnya mulai menyadari lagi bahwa ternyata memang saya tertarik dengan isu lingkungan ini sehingga hal ini membuat saya bersama kawan saya melahirkan kembali komunitas hijau di Semarang bernama β€œGreeneration Semarang”. Kami pun mulai berpikir keras bagaimana caranya menjadikanΒ GreenΒ sebagaiΒ LifestyleΒ anak-anak muda di Semarang khususnya dan orang-orang Semarang pada umumnya. Kami pun mencoba melakukan terobosan unik dengan mengadakan Arisan Hijau tiap sebulan sekali. Kami mengundang siapa saja yang ingin datang di arisan kami dan bercerita tentang pengalaman hijau masing-masing.

Biasanya kita melakukan pengakuan dosa di akhir yang berisi pengakuan teman-teman Arisan tentang hal-hal tidak ramah lingkungan yang mereka lakukan. Lucu mendengar pengakuan mereka dan senang rasanya berbagi pengalaman hijau menarik bersama teman-teman baru dengan karakter yang berbeda-beda. Kami pun melakukan arisan ini dari kafe ke kafe di Semarang dan suka bikin heboh sehingga orang akan memperhatikan kita yang bagaikan Genk Hijau ini, hehe. Senang rasanya mempunyai teman-teman yang satu keinginan untukΒ go greenΒ sehingga kita tidak akan dianggap aneh jika kita bersama-sama tidak mau pake sedotan di kafe (sedotan itu sekali pakai dan dari plastik,Β not good for environment), tidak mau mengkonsumsi plastik, mengisi bensinΒ full tankΒ bersama-sama, dan lain sebagainya.

Greeneration on Media

Menariknya lagi dari Arisan ini adalah, kami tidak harus membayar sebagaimana arisan biasanya tapi kami tetap punya tradisi β€œkocokan” yang mana nama yang terakhir yang tersisa di gelas adalah orang yang akan terpilih untuk menjadiΒ Green Project Leaderselanjutnya. Dia kemudian akan membuat ide hijau yang unik dan menarik untuk kita lakukan bersama sebulan ke depan dimana dia akan menjadi Boss-nya. Contoh dariΒ green projectΒ kami adalahΒ Green Photography, Green Book,Β menukar sampah orang di mall dengan stiker Greeneration, dan lain sebagainya. Ke depannya kami ingin jalan-jalan bareng melakukanΒ Green Traveling,Β kunjungan ke sekolah-sekolah untuk menyebarkan gaya hidup hijau, memainkan Eco-Monopoly (Monopoli Hijau untuk mengajari anak-anak mencintai lingkungannya) di Taman Kanak-Kanak dan SD, memainkan Peta Hijau (Permainan asik untuk mengenali lingkungan sekitar, mengidentifikasi seberapa hijau lingkungan sekitar kamu) ke sekolah-sekolah, mengajari anak-anak jalanan membuatΒ Recycle product,Β dan lain sebagainya. Saya pun banyak mendapatkan pengalaman hijau tersebut ketika berkesempatan bertemu dengan banyak anak-anak muda yang mencintai lingkungannya di Indonesian Youth Mini Conference 2011 (iymc2011.co.cc) dimana saya mewakili Greeneration Semarang menjadi pembicara di mini conference tersebut.

Ngomong-ngomong soalΒ Green Traveling,Β tadi di awal saya sudah cerita kalau saya suka jalan-jalan dan hal yang saya lakukan ketika melihat banyaknya sampah di tempat wisata, saya tidak banyak melakukan apa-apa. Tapi tahun lalu (2010), saya dan 3 orang teman saya akhirnya menemukan konsep ”Traveling that save the planet and people”.Β Kami suka berjalan-jalan dan kami sepakat bahwa kami pun bisa melakukan sesuatu untuk alam-alam di Indonesia yang seharusnya akan selalu indah dan asri. Kami akhirnya mendirikan sebuah perusahaan yang sekarang masih dalam taraf belajar dan ingin berkembang bernama β€œMahatma Eco-Travel”. Kami menemukan konsep yang cocok diterapkan di Indonesia, yakni Eco-Traveling. Traveling yang kami tawarkan tidak hanya jalan-jalan biasa tapi kami mencoba mengajak Eco-Traveler untuk menkonservasi lingkungan (planet) dan memberdayakan masyarakat lokal sekitar tempat wisata (people). Salah satu destinasi favorit kami adalah Kepulauan Karimunjawa di Jepara, Jawa Tengah. Ketika kami mengajak Eco-Traveler kami plesir kesana, kami mencoba mengajak mereka untuk menerapkan konsepΒ Green TravelingΒ mulai dari hal-hal sederhana dengan membuang sampah di tempatnya, tidak merusak terumbu karang ketika snorkeling atau diving, tidak membawa pulang apa yang ada di alam, dan ke depannya kami pun ingin mengajak mereka untuk ikut terlibat dalam pengecekan terumbu karangΒ (reef check),Β penanaman mangrove, bersih pantai, dan banyak hal hijau lainnya yang bisa dilakukan selama kita jalan-jalan.

Mari kita jaga kepulauan yang indah ini dengan mejadikan tren Eco-Traveling :)

Eco-Traveler kami pun menjadi sebuah komunitas dimana mereka mempunyai kartu member yang bisa dipakai untuk Eco-Traveling lagi dan mereka akan mempunyai ikatan komunitas dengan Eco-Traveler yang lain. Kami mengadakanΒ gatheringΒ Eco-Traveler, jalan-jalan bareng, ke depannya juga ingin mengadakan training bersama, belajar diving bersama, nonton film tentangΒ TravelingΒ atau tentang lingkungan, dan hal-hal menarik lainnya.

Mungkin banyak yang berpikir bahwa untuk menerapkan gaya hidup hijau dalam kehidupan sehari-hari itu sangat susah tapi bagi saya, itu mudah jika kita punya teman-teman yang akan bersama-sama bergaya hidup hijau dan lakukan dengan hal-hal yang menyenangkan. Siapa yang tidak sukaΒ traveling?Β Siapa yang tidak suka arisan? Siapa yang tidak suka ngumpul-ngumpul? Siapa yang tidak suka nonton bareng? Siapa yang tidak suka makan bareng? Itu hal-hal yang menyenangkan dan kita bisa menyelipkan gaya hidup hijau seperti yang saya paparkan diatas. Tidak perlu berkoar-koarΒ go greenΒ sanaΒ go greenΒ sini atau demo macam-macam, mulailah untukΒ take actionΒ dan berinisiatif untuk merubah diri kamu dulu lalu merubah teman-teman di sekitarmu, mengubah orang-orang di kotamu, lalu bersama-sama kita merubah negara ini dan dunia pun akan berubah dimulai dari hal yang kecil.

Mengajak sebanyak mungkin orang di sekitarmu untuk membiasakan hidup hijau itu asik lho! :)

Ini nih, pemain musik "recycle", menggunakan barang-barang bekas untuk bermain musik!

Nah, hal kecil lainnya yang mungkin temen-temen bisa lakukan kalau temen-temen suka dengan membuat kerajinan, tirulah apa yang dilakukan Yourshoper dengen membuat dompet dari kemasan bekas seperti ini:

Kreatifitas ala Yourshoper, Mengubah limbah jadi menarik!

Salah satu mimpi saya adalah melihat seluruh tempat-tempat wisata alam atauΒ ecotourism spotΒ di Indonesia kembali asri, hijau, dan membuat orang nyaman berada di tempat tersebut serta memberdayakan masyarakat lokal di tempat wisata. Mimpi saya ini tidak akan terwujud jika teman-teman tidak pernah memulai untuk membiasakan gaya hidup hijau dalam kehidupan teman-teman sehari-hari. Untuk itu, mulailah untuk melakukan hal-hal kecil dan ajak temanmu untuk melakukan hal serupa supaya kamu tidak sendirian!

Tidak susah kok untuk mengatakan tidak pada plastik di supermarket dengan membawa kantung tas sendiri, menyenangkan lho kalau bawa botol minuman kemana-mana karena kamu tinggal minum kalau haus dan hemat beli minuman kemasan. Fotokopi danΒ printkertas bolak-balik tuh lebih irit lho, isi bensinΒ full tankΒ itu juga lebih hemat dan irit. Makan di tempat tanpa dibungkus dan pesan minuman tanpa sedotan itu asik, nebeng atau naik kendaraan bersama-sama jauh lebih asik daripada sendirian. Itu adalah hal-hal sederhana yang bisa mulai kita biasakan untuk membuat bumi lebih hijau. Ayo, bantu saya untuk merealisasikan mimpi saya melihat dunia ini lebih hijau dan ramah untuk dihuni kita semua! Terimakasih :)

Salam Hijau,

Dini Hajarrahmah

@dinidreaming

Β 

(travel/travel)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads