Belajar Laut di Hoga

Jakarta -

Berdasarkan penelitian para ahli, Kepulauan Wakatobi mulai terbentuk sejak jaman Tersier hingga akhir jaman Miosen.  Pembentukan pulau-pulau di kawasan ini akibat adanya proses geologi berupa sesar geser, sesar naik maupun sesar turun dan lipatan yang tidak dapat dipisahkan dari bekerjanya gaya tektonik yang berlangsung sejak jaman dulu hingga sekarang.

Secara keseluruhan kepulauan ini terdiri dari 39 pulau, 3 gosong dan 5 atol. Terumbu karang di kepulauan ini terdiri dari karang tepi (fringing reef), gosong karang (patch reef) dan atol. Salah satu pulau yang paling terkenal untuk dikunjungi para turis mancanegara adalah Pulau Hoga. Kebanyakan para turis yang datang ke Pulau ini adalah untuk melakukan penelitian dan beberapa diantaranya untuk olahraga selam.

Pulau Hoga berukuran lebih kecil dibanding pulau-pulau berpenghuni lainnya di Wakatobi seperti Wangi-Wangi atau Binongko, sehingga tercatat hanya 10 kepala keluarga yang asli sebagai penduduk di bagian barat pulau ini. Kebanyakan bangunan di Pulau Hoga berupa bungalow atau resort yang menawarkan beberapa paket olahraga air dan penginapan dengan bentuk bangunan rumah panggung untuk mempertahankan kesan menyatu dengan alam.

Di pulau ini juga terdapat laboraturium penelitian bawah laut milik Pemda Wakatobi, semakin memperkuat citra pulau ini sebagai tempat terbaik untuk belajar tentang alam bawah laut. Dan tentu tidak salah bila Pulau Hoga dianggap surga bagi para peneliti biota lautan. Di daerah yang penuh dengan pasir putih dan kelapa ini, Hoga menjadi pulau impian bagi tiap pencinta lautan. Bahkan konon Bapak Sudomo, seorang mantan menteri mengungkapkan agar jangan mati dahulu sebelum melihat pulau ini.