Jakarta - Bintan via Batam

Kepulauan Riau merupakan salah satu tujuan wisata di Indonesia yang cukup terkenal. Bahkan kabarnya angka kunjungan wisatawan ke Provinsi ini berada diurutan kedua setelah Bali.

Untuk dapat sampai di Kepulauan Riau dapat dengan menggunakan beberapa transportasi baik darat maupun udara. Senin, 27 Sept 2010, ini kali pertamanya saya ke Kepulauan Riau. Dengan menggunakan Garuda Indonesia, penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten tujuan Bandara Hang Nadim di Batam ditempuh selama kurang lebih 1 jam 30 menit.

Selama dalam penerbangan, saya banyak mendapat informasi dari Ibu Titiek Sudarwati mengenai potensi-potensi wisata yang belum banyak diketahui wisatawan dan belum dikembangkan secara optimal oleh pemerintah setempat. Terutama daerah Natuna dan Anambas. Beliau adalah Kepala Bidang Pemetaan Dasar Tata Ruang di Bakosurtanal Cibinong. Beliau bercerita mengenai banyak tempat di Provinsi Kepulauan Riau ini dengan fasih karena memang menguasai bidang pemetaan.

Tujuan pertama saya Pulau Bintan. Pulau Bintan adalah pulau dimana Kota Tanjung Pinang yang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau berada. Dengan menggunakan kapal cepat dari pelabuhan Telaga Punggur tujuan pelabuhan BBT Ferry Bintan Resort, ongkosnya IDR 110.000,- dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit.

Sebenarnya masih ada Pelabuhan lain di Pulau Bintan, yaitu di Tanjung Uban dan Tanjung Pinang yang ongkos perahunya tentu lebih murah karena merupakan pelabuhan umum dan bukan pelabuhan untuk kawasan resort.

Sementara untuk mencapai Telaga Punggur sendiri, dari bandara Hang Nadim dapat ditempuh dengan taksi tanpa argo selama 20 menit dengan ongkos sekitar IDR 65.000 setelah tawar menawar tentunya.

Untuk memudahkan transportasi, di BBT Ferry Terminal sudah tersedia mobil-mobil dan bis-bis penjemput yang siap mengantarkan pengunjung ke Resort yang akan dituju dan tujuan saya kali ini adalah Hotel Bintan Lagoon di Bintan Resort sebagai salah satu resort yang cukup besar di kawasan ini.

Baca juga Pesona Patung Komodo, dan Guyuran Hujan, Sambut Petualang di Pulau Bintan