Perjalanan belum dimulai. Besok, 4 Oktober 2010, baru saya dan Bella Moulina asal Jambi baru akan menjelajah, beperjalanan menuju Banten. Dan, ketika Mbak Iie, dari pihak detik.com tahu-tahu bersuara βayo, buat tulisan pertama yang akan di-upload di situs ACIβ, saya hanya bisa melongo. Dalam hati, βLha, harus nulis apa saya?β. Sempit sekali pula waktunya, hitungan menit! Saya sampai gemetaran di detik saya menulis ini saking gugupnya. Alamak. Lalu, saya memutuskan, cerita saja apa pun yang ingin saya ceritakan. Dan, inilah, semacam βsejarahβ kebat-kebit saya beberapa hari belakangan sebelum ACI tiba.
Hari H minus 4, 30 September 2010, di sela deadline yang gila-gilaan di kantor, rupanya 4 hari lagi saya harus segera karantina. Pihak detik.com sudah dari jauh-jauh hari bilang, βKumpul di Grandkemang Hotel H minus 1.β Ah, masih lama, saya pikir. Meremehkan, itu kebiasaan saya. Sampai tahu-tahu, kemarin itu sudah datang si H minus 1.
Belum packing, belum beli peralatan segala, dan tiba-tiba segala grogi datang; berdebur-debur tidak karuan. Saya harus segera keliling Jakarta cari-cari alat, cari-cari perlengkapan. Untung, semua sisa 'utang' bisa dilunasi. Semua perlengkapan untuk trip Banten bisa ketemu. Lalu (lagi), saya segera packing, dan sekian detik setelah kelar, saya menatap nanar ke arah hasil packing-an saya. Serasa ingin menangis, saya sadar, "Ke Banten 14 hari kok seperti akan jadi TKI ke Arab berbulan-bulan!" Dalam hati saya lagi, Christopher McCandless yang berpetualang ke Alaska sampai batas waktu yang tidak ditentukan saja yang hanya cukup packing se-daypack.
Tapi, hari H (saya siap atau tidak) akhirnya datang. Saya masih gugup tidak karuan, si hari H juga sama sekali tidak peduli saya siap atau tidak. Minggu, 3 Oktober 2010, pukul 09.00 saya harus karantina di Grandkemang Hotel, Kemang, Jakarta Selatan, dan di sinilah segalanya dimulai. Mulai dari bertemu teman-teman kloter 2 yang berangkat dan dikarantina bersamaan, "sambutan" para sponsor (Nexian, XL, Consina, Sinarmas), sampai ikut segala macam briefing serta kelas tambahan (penulisan dan fotografi dari Mas Didit dan Mas Diki dari detik.com).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT












































Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Koster Akui Jumlah Wisatawan Domestik ke Bali Turun di Libur Nataru