Setelah puas berwisata air di Pulau Belitung, jangan lupa menyebrang ke Pulau Bangka dan menelusuri Muntok. Kota Timah ini mempunyai banyak kisah dan harta karun yang tersembunyi malu.
Awalnya, saya dan rekan petualang berniat untuk menangkap matahari terbit di Pantai Pasir Padi tepat di Hari Kesaktian Pancasila. Namun apa daya waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi, kami pun memutuskan untuk pergi jelajah ke kota Muntok, sekitar 2 jam perjalanan dari Pangkalpinang menggunakan kendaraan bermotor. Memang agak jauh, tetapi kota Muntok ini benar-benar sangat "montok", padat dengan kisah sejarah dan budaya yang membuat kami ingin menelusuri setiap sudutnya.
Kota Muntok atau yang juga dikenal dengan sebutan Mentok adalah kota timah yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Lokasinya yang dekat dengan laut dimanfaatkan oleh Belanda pada zamannya sebagai kota pelabuhan. Dua hasil alam utama Bangka, yaitu lada putih dan timah pun diangkut lalu dikirim ke negara-negara di Eropa melalui Pelabuhan Muntok. Begitulah sedikit cerita sejarah tentang kota ini.
Karena jauh dari tempat penginapan kami di Pangkalpinang, saya dan rekan petualang memutuskan untuk menjelajah semua tempat yang mengandung cerita sejarah dan kebudayaan khas masyarakat Bangka. Rute kami selama di Muntok yang mungkin bisa anda kunjungi juga, antara lain: Pasar Muntok, Rumah Mayor China, Tugu Proklamator, bekas Kantor Timah, rumah sekaligus bengkel kerja pengrajin akar bahar dan kerajinan pewter, Pesanggerahan Menumbing, Wisma Ranggam, serta pantai dan mercusuar di Tanjung Kelian.
Ritme kehidupan di kota Muntok sangatlah pelan. Pada pukul delapan pagi saja kondisi pasar belum terlalu ramai. Uniknya, setelah mengobrol dengan beberapa pedagang di Pasar Muntok, saya jadi mengetahui kalau pedagang di sini justru kebanyakan orang asal Palembang, sedikit sekali orang Bangka aslinya. Seperti Pak Sulaiman, ia sudah empat tahun merantau dan berjualan tekwan di Pasar Pagi Muntok. Penghasilan sebesar Rp. 500.000,- setiap harinya sangat cukup untuk membiayai hidup keluarganya. "Kalau di Palembang itu semuanya pedagang tekwan, kalau di sini, semuanya pembeli. Saya senang jualan di Bangka, selalu laku dan habis." tuturnya penuh semangat disertai senyum mengembang.
Kota Muntok punya potensi yang besar sebagai kota wisata meskipun belum banyak yang menyadarinya. Ada bermacam-macam pengrajin yang membawa nama harum Bangka sampai kancah internasional. Kisah penting tentang sejarah pengasingan Bung Karno dan Bung Hatta pun bisa anda temukan di kawasan Bukit Menumbing.
Jika awalnya anda berpikir hanya bisa menemukan timah di Bangka, anda keliru. Coba jelajahi kota Muntok sampai mentok dan dapatkan pengalaman luar biasa di kota penuh keragaman ini! Untuk cerita-cerita selanjutnya dari kota Muntok, simak terus tulisan-tulisan dari Grup Babel dan Sumsel. (@lucianancy)
*Untuk foto-foto lengkap mengenai Kota Muntok dan tempat-tempat menarik lainnya di kawasan Bangka Belitung, anda bisa melihat hasil karya rekan petualang saya: Rainer Oktovianus di http://de.tk/A5Ywx. Dukung & vote Tim Bangka Belitung ya! Kenali Negerimu, Cintai Negerimu :)
*Para pembaca juga bisa mengikuti live tweet dari kami yang berisi informasi perjalanan selama berpetualang di Bangka Belitung & Sumatera Selatan. Follow us on twitter: @lucianancy, @bett3r, & @ACIdetikcom.
Komentar Terbanyak
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Kisah Pengkhianat Mataram, Makamnya Diinjak-injak Orang Setiap Hari
Desa Cantik Tempat El Rumi Melamar Syifa Hadju