Kopi Malinau: Eksotika dalam Secangkir Gelas dari Hutan Kalimantan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sayyed Fahrul Pratama Almahdaly|5164|KALTIM 1|36

Kopi Malinau: Eksotika dalam Secangkir Gelas dari Hutan Kalimantan

Redaksi Detik Travel - detikTravel
Kamis, 09 Des 2010 09:36 WIB
loading...
Redaksi Detik Travel
Segelas kopi (pic by @PaulWiryantho)
Biji kopi Malinau yang belum disangrai
Kopi Malinau: Eksotika dalam Secangkir Gelas dari Hutan Kalimantan
Kopi Malinau: Eksotika dalam Secangkir Gelas dari Hutan Kalimantan
Jakarta -

Seorang teman yang mengoleksi lengkap berbagai jenis kopi nusantara berpesan sebelum saya dan teman-temannya yang lain melakukan perjalanan keliling Indonesia.  "Bawakan kopi Aceh, Sumatera, sampai Papua ya! Prama kan ke Kalimantan, tidak perlu repot, Kalimantan tidak ada kopi khas nya," begitu serunya. 

Begitu memulai perjalanan ke Kalimantan, saya jadi bertanya kepada beberapa orang yang saya temui tentang kopi khas Kalimantan.  Informasi tidak saya temukan.  Penasaran sudah tidak diperdulikan.  "Mungkin di Kalimantan memang tidak ada kopi lokal," kata saya dalam hati.

Saat saya sedang berada di hutan Taneg Olen, Kabupaten Malinau, seorang penduduk lokal dari Suku Dayak Kenyah menghidangkan kopi.  Ada budaya yang tidak memperbolehkan untuk menolak kopi di sini, istilahnya kepunan. Saya, yang sebenarnya bukan penggemar berat kopi, pun akhirnya mencicipi kopi tersebut.

Kopinya hitam pekat dan kental. Tidak ada aroma khas seperti jenis kopi Toraja atau Arabika.  Saya menyeruput dari gelas.  Kopinya sangat gurih. Rasanya tajam dengan "gigitan" manis diakhir setiap teguknya. Saya pun bertanya kepada Pak Kahang soal kopi yang beliau berikan kepada saya.  Kopi yang diberikan kepada saya adalah kopi hutan, begitu masyarakat lokal menyebutnya.  Kopi jenis ini sudah diproduksi untuk umum dalam kuantitas terbatas.  Masyarakat lokal kebanyakan mengambil kopi ini di hutan untuk konsumsi pribadi.

Jujur saja, sebagai orang yang tidak menggemari kopi, saya tidak terlalu ingin untuk mengusahakan kopi hutan tersebut untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.  Saya cukup memberitahukan teman saya bahwa Kalimantan juga punya kopi lokal.  Tetapi teman saya memang beruntung.  Saat menghadiri Irau, pesta adat masyarakat Suku Dayak, kemarin saya menemukan kopi hutan.  Saya membeli beberapa bungkus kopi untuk teman-teman.  Biar mereka bisa merasakan eksotika hutan Kalimantan dalam secangkir gelas. Salam Aku Cinta Indonesia!

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads