Tuna biasanya disajikan dalam bentuk filet. Namun di Yogya, bagian rahang dari ikan Tuna malah diolah jadi kuliner yang bikin ngiler. Sudah coba belum?
Apakah kalian pernah menemukan rumah makan dengan rahang tuna sebagai menu andalannya? Rahang Tuna Om Anwar yang terletak di Kledokan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini menyajikan menu utama rahang tuna, seperti yang sudah tertulis dalam nama rumah makannya sendiri.
Mengusung slogan "Nikmat Tak Tertawar", rumah makan ini menjanjikan cita rasa yang tentunya akan membuat para konsumen akan datang lagi dan lagi untuk mencicipi kembali olahan lautnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan harga Rp 30.000,00 untuk rahang tuna kecil, Rp 45.000,00 untuk ukuran medium, dan Rp 60.000,00 untuk ukuran besar, konsumen sudah dapat menikmati rahang tuna bakar lengkap dengan sambal dabu-dabu, sambal terasi, dan sayur pilihan.
Tak hanya rahang tuna, rumah makan ini juga menyediakan hasil laut lainnya seperti cumi, udang, dan berbagai jenis ikan. Jika teman-teman bukan penggemar bebakaran, tentu dapat memilih bumbu lain seperti goreng tepung atau asam manis.
Selain bahan utamanya yakni rahang tuna, keunikan olahan rumah makan ini terletak di cita rasanya. Bumbu dan rempah yang digunakan tidak terlalu banyak sehingga rasa asli tuna dan aroma pembakaran sangat terasa di lidah.
Daging tuna pun dibakar hingga matang sempurna untuk menjamin kebersihan dan memastikan tidak ada kuman dan bakteri yang tersisa. Karena bumbu yang digunakan tidak macam-macam, dua sambal pelengkap yakni sambal dabu-dabu dan sambal terasi menjadi pendamping hidangan yang serasi.
Sambal dabu-dabu merupakan sambal mentah dengan cita rasa asam yang menyegarkan. Cocok untuk menyeimbangkan rasa tuna yang cukup kuat. Berbeda dengan sambal dabu-dabu, sambal terasi memiliki rasa yang cukup kuat dengan terasi dan rasa pedas yang menggigit sebagai komplimen rasa tuna.
Untuk menguraikan kombinasi rasa kuat tersebut, sambal terasi dilengkapi dengan irisan tipis mangga muda yang menggugah selera dengan rasa asamnya. Tak hanya sambal, konsumen juga dapat memilih dari dua pilihan sayur yakni bayam atau kangkung.
Adanya sayur menyempurnakan komponen pengalaman kuliner para konsumen dengan variasi tekstur dan rasa yang sangat terasa di lidah. Konsumen haya perlu membeli minum dan nasi sebagai tambahan.
Menu rahang tuna medium sudah cukup untuk makan dua hingga tiga orang. Cukup terjangkau dilihat dari banyaknya jenis hidangan yang diberikan Area rumah makan ini cukup besar.
Dapur dan tungku pembakaran terletak di depan rumah makan dilengkapi dengan cooker hood besar sebagai cerobong asap pembakaran. Area dapur cukup terbuka agar tidak terlalu lembab yang dapat mengundang berbagai macam penyakit. Area makan pun cukup besar, terbagi menjadi dua yakni area dalam dan area terbuka.
Meskipun begitu, sirkulasi di kedua tempat tersebut cukup baik karena desain bangunan yang luas. Area makan juga cukup bersih, dilengkapi dengan dua wastafel untuk cuci tangan. Sayangnya, saat proses pembakaran, banyak asap yang masuk ke area makan meskipun tungku pembakaran telah dilengkapi dengan cooker hood.
Bagi pengunjung yang mudah sesak nafas ataupun anak-anak, hal ini bisa cukup mengganggu atau bahkan menjadi penghalang menikmati hidangan dan membuat konsumen enggan berkunjung kembali. Lokasi rumah makan ini pun cukup strategis.
Memang lokasinya tidak berada tepat di pinggir jalan utama dan dekat dengan perumahan warga, tetapi tetap mudah dijangkau baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Karena jauh dari jalan utama, suasana rumah makan pun lebih sunyi dan pengunjung dapat lebih menikmati hidangan tanpa harus terganggu hiruk-pikuk jalan raya.
Rahang Tuna Om Anwar memang tidak menyediakan kuliner asli khas Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun keunikan menunya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berwisata kuliner.
Olahan unik, harga terjangkau, dan suasana yang cukup sepi sudah menjadi alasan yang cukup kuat bagi teman-teman untuk berkunjung dan mencicipi rahang tuna bakar ini. Nagih!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum