D'TRAVELERS STORIES
Beruntung Sekali, Bisa Berkeliling di Unit K9 Polda Metro Jaya yang Modern!
Sebagai penggemar anjing, saya penasaran ketika membaca berita Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya punya bangunan modern di Petamburan, Jakarta Barat.
Apakah saya boleh berkunjung? Untungnya, ada teman yang pernah ke sana menawarkan untuk menemani jika mau datang ke Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya.
Kami pun mengatur janji bertemu di lokasi. Dari kejauhan sudah terdengar gonggongan riuh rendah, kala kami berjalan dari gerbang menuju bangunan utama.
Kami tiba di halaman rumput yang luas. Ada beberapa pohon, tanaman, serta sebuah tiang bendera terpancang di Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya. Di depan tiang bendera tertanam prasasti peresmian gedung ini oleh Kapolda Metro Jaya, Bapak Irjen Pol Fadil Imran Oktober 2022 lalu.
Kanit satwa K9 sendiri saat ini dijabat oleh Bapak Iptu Vin Suhartanto. Bersisian dengan halaman, ada kolam tempat latihan anjing.
Kolam itu menjadi pembatas antara halaman rumput dan gedung utama, sebuah bangunan tingkat dua bercat abu-abu yang terlihat mentereng dengan tulisan "K9" besar di salah satu sisinya.
Apa yang "tersaji" saat itu terasa sangat istimewa. Tidak pernah menduga sebelumnya kalau tempat ini tidak hanya terlihat begitu nyaman, tapi juga modern dan tertata rapi.
Keren banget! Beberapa mobil pengangkut anjing berjajar di muka gedung, menutupi sebuah dekorasi yang ternyata adalah papan profil anjing K9.
Ada 30 anjing yang menghuni tempat ini. Salah satunya adalah Kimo, anjing ras Dutch Sheperd yang memiliki keahlian khusus di bidang pelacakan kriminal umum.
Prestasi Kimo tertulis berhasil membantu kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Ada juga Pablo, anjing ras Malinois yang ahli mendeteksi bahan peledak.
Sebagai pelengkap CV, disebutkan juga bahwa Pablo terlibat dalam sterilisasi giat musik 'pestapora' akhir tahun lalu. Sebagai pencinta anjing, membaca papan profil ini saja sudah menyenangkan.
Saya seperti memasuki fase perkenalan pertama, merefleksikan wujud mereka, menyimpan namanya dalam memori, dan membayangkan mereka beraksi.
Ah, tak sabar rasanya ingin segera menemui mereka. Tak lama, seorang petugas datang menghampiri. Beliau adalah Mariaman Saragih, Kasubnit Satwa Polda Metro Jaya yang menyambut kedatangan kami dengan hangat.
Sambil bercerita, Saragih mengajak kami berkeliling. Anjing-anjing ini diklasifikasikan sebagai anjing pekerja (working dog), anjing yang dilatih untuk membantu pekerjaan manusia.
Mereka merupakan anjing dengan ras tertentu yang terkenal akan gigitannya seperti Rottweiler, Labrador, German Sheperd, Malinois, atau Doberman. "Yuk, masuk," ajak Saragih.
Gonggongan anjing yang sempat berhenti kembali bersahutan saat kami melangkahkan kaki ke dalam. Terlihat sebuah lorong dengan kandang-kandang di sebelah kanan dan kirinya, dengan keran air berjejer di sepanjangnya.
Tampak kaki-kaki mungil menapak di batas jeruji besi, serta moncong-moncong yang tersembul diantaranya. Kandang-kandang mereka terlihat luas, rapi, bersih, dan bersirkulasi udara yang baik.
Selain itu, ada dua kamera pengintai di setiap kandang. Saya meyakini para anjing ini memang dirawat dengan baik.
Kami mengikuti Saragih mendekati kandang pertama. Anjing di dalam kandang ini masih menggonggong sambil menjulurkan moncong dan kakinya keluar jeruji.
Saragih membiarkan kami ikut membelai kepala para anjing itu. Walaupun terlihat galak, tapi mereka sepertinya menikmati belaian kami. Kami mengunjungi setiap kandang di lantai bawah dan lantai atas.
Saragih bercerita banyak tentang kisah mereka, tentang anjing yang didatangkan dari negeri Belanda, anjing yang sempat berperkara, atau anjing yang sepintas jinak, namun punya kecenderungan menggigit orang kalau terkejut.
Kemudian, kami kembali ke halaman depan. Beberapa anjing dikeluarkan. Ada yang dimandikan, ada juga yang dibawa ke halaman. Kandang-kandang mereka pun dibersihkan.
Di sini saya mengenal Anjar, dog trainer yang telah puluhan tahun melatih di unit K9. Ia terlihat cukup disegani oleh anjing-anjing ini.
Mereka terlihat patuh ketika dihardik untuk, maaf, tidak buang air besar di halaman. Lucu juga melihat tampang sangar mereka yang langsung mengkerut, takut dimarahi.
"Pak, pernah digigit?" Menjawab penasaran saya, beliau membuka sedikit baju yang menutupi perutnya. Saya terkejut. Terlihat bekas luka di sana.
"Ini, bekas gigitan waktu latihan," katanya, anjing yang diarahkan menggigit bagian lengan yang berpelindung, malah meleset ke arah perut. Wah, ngilu juga membayangkannya.
Latihan dilakukan di pagi, atau sore hari seperti kala itu ketika saya berkunjung. Saya pun berkesempatan melihat latihan pelacakan. Terdapat dua kotak dengan bentuk, ukuran, dan warna yang sama.
Si anjing harus mencari diantara kedua kotak tersebut yang berisi bahan peledak. Ia mengendus satu persatu, dan kotak yang berisi bahan peledak diindikasikan dari perilakunya yang kemudian duduk di samping kotak tersebut.
Yeay, berhasil! Anjing-anjing ini mulai dilatih dari sejak usia 1 tahun, dan terus dilatih selama masih fit. Setelah itu, lalu bagaimana?
Saya pernah mendengar, anjing K9 yang sudah tidak produktif karena sakit atau menua akan disuntik mati. Ketika hal ini saya tanyakan ke Saragih, beliau terkekeh.
"Nggak ada itu. Kita rawat mereka di sini sampai mati". Hati saya meleleh lagi. Saya meyakini anjing-anjing di sini bukan sekadar menjadi pekerja, tapi sudah menjadi bagian dari keluarga besar Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya.
Mereka dilatih untuk membantu pekerjaan, dengan timbal balik berupa kasih sayang yang melimpah dari para trainernya. Bagi penyayang anjing, cobalah sekali-kali berkunjung ke tempat ini.
Sekadar berkenalan dengan Pablo, Bruno, Jeje, Ibel, Betty, Kimo, dan anjing-anjing hebat lainnya keluarga besar Unit Satwa K9 Polda Metro Jaya, Anda pasti akan merasakan healing yang berbeda.