Tempat Warga Korsel Belajar tentang Indonesia: ASEAN Culture House

- detikTravel
Selasa, 05 Des 2023 14:43 WIB
Monumen di depan ASEAN Culture House menampilkan Dita Karang.
Jakarta -

Bagi orang Korea, bisa dibilang dalam satu decade ini bisa mengenal ASEAN lebih dekat. Sebuah rumah yang dikhususkan untuk mempelajari negara-negara ASEAN didirikan. Namanya ASEAN Culture House.

Di sini, mereka bisa belajar tentang budaya, adat istiadat, maupun agama dan kepercayaan Masyarakat ASEAN. Seperti apa isinya, simak penuturan berikut. Bangunan yang didirikan tahun 2017 ini didirikan di Busan, kota besar kedua setelah Seoul.

Di sinilah, kegiatan pameran, kegiatan akademis, pertunjukan seni dan budaya terkait ASEAN digelar. Harapannya, masyarakat Korea lebih sadar dan paham tentang ASEAN. Bangunan seluas 2.600 meter persegi ini terdiri dari dua lantai dan dibagi ke dalam empat bagian.

Di lantai pertama terdapat auditorium, ruang seminar dan ruang digital pakaian. Sebelum memasuki auditorium, sebuah layar lebar menyambut para tamu yang berkunjung. Saat kami berkunjung, ditayangkan 10 duta dari perwakilan negara-negara ASEAN yang menjadi penghubung kedua negara.

Indonesia sendiri menunjuk Dita Karang, salah satu personal K-Pop secret number, sebagai duta bilateral Indonesia - Korea Selatan. Fotonya terpampang bersama perwakilan negara-negara ASEAN lainnya, seperti: Wu Chun dari Brunei Darussalam, Mann VannDa artis hip-hop dari Kamboja, Annita penyanyi R&B dari Laos, artis senior Michelle Yeoh dari Malaysia, Aung La Nsang artis pencak silat campuran dari Myanmar, Hidailyn Diaz artis angkat berat Wanita dari Filipina, Yip Pin Xiu pemenang medali emas paralynpics Tokyo dari Singapura, Lalisa Manoba anggota grup band Black Pink dan Ho Ngoc Ha penyanyi terkenal dari Vietnam.

Di dalam ruang Virtual Reality (VR) pengunjung bisa berimajinasi sambal menikmati objek wisata utama di negara-negara ASEAN. Pengunjung bebas memilih objek wisata yang ingin dijelajah secara virtual.

Ada Angkor watt di Kamboja, masjid Omar Ali Saifuddien di Brunei Darussalam, The Complex of Hue Monuments di Viet Nam, Kota Vigan di Filipina, Kota Malaka di Malaysia, reruntuhan kuil Vat Phou di Laos, maupun Sukhothai Historical Park di Thailand.

Masih di lantai satu, terdapat pula ruang pakaian. Ini bukan ruang ganti baju biasa, melainkan ruang pakaian tradisional digital. Pengunjung bisa menjajal aneka ragam pakaian tradisional negara-negara ASEAN hanya dengan menggerakkan tangan mereka di layar gawai raksasa.

Di sini Indonesia menampilkan baju adat Jawa dan Minang kabau. Di sini juga terdapat ruang masak, dimana aneka bumbu dapur khas negara-negara ASEAN tersedia dalam botol-botol. Kartu resep berbagai masakan tradisional juga tersedia di rak-rak yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Menikmati pemandangan di lantai dua, terdapat sebuah ruangan luas yang menampilkan pengetahuan tentang agama dan kepercayaan masyarakat di negara-negara ASEAN. Selain itu juga terdapat ruang yang berisi pakaian adat berbagai negara. Pakaian-pakaian tersebut tersimpan di dalam kotak-kotak kaca.

Dari Indonesia tampak pakaian adat Irian Jaya dan Jawa. Selain itu juga terdapat macam-macam alat musik tradisional yang menjadi ciri khas negara-negara ASEAN.

Satu penampakan yang mencolok adalah gebyog ukiran Jepara yang terlihat megah saat kami menuju pintu keluar. Yang juga spesial di ASEAN Culture House ini adalah tersedianya ruang ibadah, termasuk musholla.

Meskipun apa yang ditampilkan di sini belum sepenuhnya menampilkan keragaman budaya Indonesia, setidaknya tempat ini bisa menjadi titik awal bagi orang Kore dalam mengenal ASEAN yang memiliki bermacam-macam budaya, adat istiadat, bahasa, kuliner, maupun agama namun disatukan oleh satu wadah bernama ASEAN.




(sym/sym)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork