Konon, mesin jam Gadang hanya ada dua di dunia. Satunya ada di Big Ben, Inggris. Inilah jam yang jadi ikonnya kota Bukittinggi.
Menyatu dengan kisah sejarah dan menikmati pesona taman di sekitarnya, pengunjung merasakan getaran waktu yang berpadu dengan cerita masa lalu.
Kota ini, seperti halaman buku terbuka, mempersembahkan tarian antara modernitas dan keelokan tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari atap Jam Gadang yang melambai hingga lonceng yang menyapa, setiap elemen menuturkan riwayatnya sendiri. Suara mesin Jerman yang tak kenal lelah menjadi pengantar melodi petualangan.
Sementara di taman yang melingkupi, kumpulan cerita masyarakat lokal dan pesona alam menanti untuk dijelajahi.
Jam Gadang bukan sekadar menara jam; ia adalah pintu gerbang menuju pengalaman unik. Di tengah riuhnya kehidupan sehari-hari, kota ini menyajikan pelukan hangatnya, memberikan rasa bahwa setiap detik yang dilewati di sini adalah bagian dari sebuah perjalanan yang tak terlupakan.
Dengan ciri khas atap gonjong yang menawan dan angka Romawi yang mengundang kepingan sejarah, Jam Gadang adalah ikon kebanggaan, tak hanya bagi warga setempat, tetapi juga bagi setiap pelancong yang datang.
Kota ini memeluknya erat, menawarkan pengalaman perjalanan yang melampaui sekadar waktu yang berlalu. Bukittinggi, sebuah cerita yang terus berputar, menantimu untuk menyelami dan merayakannya dalam detik-detik yang penuh makna.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?