Melihat Kapal Pesiar Raksasa Sandar di Pelabuhan Tanjung Benoa

Awal Januari 2024, Pelabuhan Benoa Bali kedatangan kapal pesiar raksasa dengan panjang di atas 250 meter. Pelabuhan ini pun telah melayani turn round penumpang.

Kegiatan turn around (pertukaran) penumpang melalui jalur laut tersebut adalah yang pertama di Indonesia. Setelah selama ini setiap pertukaran penumpang kapal pesiar berukuran raksasa selalu naik dan turun di Pelabuhan Singapura.

Meskipun Benoa sering menerima kunjungan cruise, namun karena turn round perdana dan prestisius, maka memerlukan persiapan matang setahun sebelumnya. Prioritas persiapan tersebut adalah penyiapan fasilitas dan penanganan bagasi penumpang.

Beberapa kapal yang telah mengunjungi Benoa, rata-rata setiap kapal mengangkut 2.000 penumpang. Alih-alih, bila satu penumpang membawa dua koper, maka pelabuhan wajib menyiapkan ruangan untuk menampung 4.000 bagasi.

Tak kalah serunya, ruang tunggu penumpang sebelum naik ke kapal harus nyaman dan lega. Hal ini mengingat secara umum penumpang cruise berusia lanjut, maka selain memperbanyak kursi duduk, pun juga kursi difabel harus memadai.

Tak jarang, penumpang-penumpang tersebut membawa kursi roda sendiri dari kapal, sehingga pihak pelabuhan perlu menyiapkan jalur khusus bagi mereka.

Guna menghindari penumpukan dan antrean panjang penumpang kapal pesiar, Pelabuhan Benoa telah menambah ruang check-In di dua lantai terminal.

Memperbanyak pita pembatas berwarna menyolok perhatian menyesuaikan jumlah meja tunjuk tiket calon penumpang. Tentu saja, hal ini juga didukung petugas-petugas yang sigap, cekatan, informatif, dan ramah.

Petugas Bea Cukai dan Imigrasi dengan wajah sumringah aktif membantu para lansia melalui scanner Terminal Penumpang Benoa. Dengan, sabar dan ramah mereka memberitahukan jika mendapati bawaan penumpang yang "dinilai" membahayakan keselamatan kapal.

Sesekali terjadi perdebatan kecil antara penumpang dan petugas, namun biasanya tidak lama dan mendapatkan solusinya. Area parkir yang luas, rapi, dan aman juga tersedia bagi kendaraan-kendaraan pengantar pejemput penumpang kapal pesiar.

Para pemilik mobil milik koperasi maupun perorangan berderet rapi di area tersebut sembari menjajagan jasa antar kepada setiap penumpang turun. Biasanya, sebelum para wisatawan manca negara mengunjungi Destinasi Wisata Bali, mereka minta kepada pengantar untuk berkeliling menikmati keindahan Pelabuhan Benoa.

Satu lagi, di atas kapal pesiar yang sedang bersandar di Pelabuhan Benoa juga menjadi jalur perlintasan pesawat terbang saat proses mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai.

Beberapa kali d'Traveller menyaksikan pesawat melintasi udara serasa nyaris di atas kepala kita. Kurang lebih 30' waktu perjalanan dari Pelabuhan Benoa menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Waktu tempuh singkat menuju bandara dapat terpenuhi sejak adanya Tol Bali Mandara. Akses perjalanan cepat dan mudah ini sekaligus persiapan ketika para penumpang cruise ingin melanjutkan perjalanannya menggunakan pesawat udara.

Sehingga akhirnya kelak, harapan kita menyambungkan moda transportasi laut, darat, dan udara segera terwujud.